Jejamo.com – Sejak pengusiran terhadap kapal pengkap ikan asing di perairan Indonesia yang dimulai dua tahun lalu, Perum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) untuk pertama kalinya sukses mengekspor ikan. Pengapalan perdana itu dilakukan ke Korea Selatan berupa 20 ton ikan layang.
Direktur Operasi dan Pemasaran Perum Perindo Dendi Anggi Gumilang mengatakan kontainer pertama ikan layang tersebut merupakan produksi dari unit bisnis Perum Perindo di Tahuna yang berfokus pada pengolahan ikan. Ekspor dilakukan melalui Bitung, Sulawesi Utara.
“Ini harus dilakukan di daerah Tahuna karena dulu di sana ikan banyak dicuri oleh asing dan dibawa ke Filipina sebelum moratorium diberlakukan,” ucap Dendi, Rabu, 16/11/2016.
Ekspor ini dapat terlaksana berkat kerja sama dengan salah satu perusahaan pelayaran nasional, PT Rahayu Perdana Trans Cabang Bitung.
Dendi berharap Perum Perindo mampu secara kontinyu memproduksi olahan ikan tuna yang berkualitas dengan kuantitas yang terus bertambah untuk tujuan ekspor. Menurut dia, selain ke Negeri Ginseng, masih terdapat peluang ekspor ke berbagai negara di Asia dan Eropa.
Sebelumnya, Perindo mengemukakan rencana mengekspor ikan segar ke Sri Lanka dan Kanada setelah muncul permintaan dari kedua negara tersebut. Perusahaan menyatakan sanggup mengapalkan 50 ton ke masing-masing negara. Komoditas yang diekspor mencakup bandeng, cakalang, udang, dan ikan layang.(*)
Tempo.co