Selasa, November 12, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Ngaku Sebagai Anggota Polisi, Sobari Warga Panjang Bandar Lampung Dihadiahi Timah Panas

Sobari saat ekspose di Mapolresta Bandar Lampung, Senin, 24/10/2016 | Andi/jejamo.com
Sobari saat ekspose di Mapolresta Bandar Lampung, Senin, 24/10/2016 | Andi/jejamo.com

Jejamo.com, Bandar Lampung– Sobari (31) warga Panjang, Bandar Lampung, dihadiahi timah panas di bagian kakinya oleh Tim Khusus Antibandit (TEKAB) 308 Polresta Bandar Lampung, karena berusaha melarikan diri saat hendak ditangkap di wilayah Panjang Bandar Lampung, Minggu, 23/10/2016.

Sobari dibekuk TEKAB 308 lantaran melakukan tindak pencurian dengan kekerasan, modus yang digunakan pelaku mengaku sebagai anggota polisi kepada korban yang mengedarai sepeda motor.

“Pelaku mengaku sebagai anggota Polisi, kemudian menghentikan motor korban, lalu berpura-pura menanyakan surat-surat kendaraan motor korban, pelaku juga menunjukkan senjata api kepada korbannya,” Ujar Kapolresta Bandar Lampung AKBP Murbani Budi Pitono, di Mapolresta, Senin, 24/10/2016.

Lanjut AKBP Murbani, kemudian, pelaku merampas sepeda motor serta barang-barang milik korban seperti dompet, uang dan ponsel milik korban.” Salah satu aksi pelaku di Jalan Ir. Sutami, saat itu yang korban bernama Widodo, warga Tanjungbintang, Lampung Selatan, hentikan motornya oleh pelaku yang berjumlah dua orang, para pelaku juga mengaku sebagai anggota polisi. Kemudian korban dipaksa menyerahkan motor dan ponselnya,” jelasnya.

Ia menambahkan, dalam aksi pelaku bersama rekannya bernisial Ir (DPO) dan para pelaku menjalankan aksinya sudah lima tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Bandar Lampung.

“Saat ini petugas masih melakukan pengejaran terhadap rekan pelaku dan hasil pemeriksaan pelaku bersama rekannya sudah menjalankan aksi sebanyak 5 TKP di Bandar Lampung, terhadap motor korban di jual pelaku dengan harga Rp. 2 – 3 juta dihasilnya dibagi-bagi,” urainya.

Sementara itu, Sobari mengaku petanya hanya sebagai joki atau menunggu di sepeda motor, yang memberhentikan korban yang mengaku sebagai polisi rekannya IR.

“Teman saya itu berpura-pura minta korban menunjukkan surat kendaraan dan IR juga yang memperlihatkan senjata api, saya hanya bertugas mengawasi situasi saja. Motornya dijual seharga dua hingga tiga juta rupiah. Uangnya digunakan untuk berfoya-foya dan beli minuman keras,” pungkasnya.(*)

Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com

 

 

 

 

Populer Minggu Ini