TIDAK hanya segi kesehatan dan psikologi masyarakat di masa covid mengalami persoalan, berbagai sektor mengalami masalah terlebih sektor ekonomi, makro maupun mikro.
Komunitas pekerja informal yang menggantungkan hidup pada pendapatan harian seperti sopir angkot, tukang ojek, tukang parkir, penyandang disabilitas, karyawan yang kena PHK, pedagang kantin sekolah, pedagang kaki lima, sampai kuli panggul mengalami kesulitan pada masa covid ini.
Covid-19 menyebabkan kegiatan ekonomi dan penjualan barang disemua sektor menurun, mulai dari sektor otomotif sampai makanan pokok.
Covid menekan tingkat kesejahteraan masyarakat, UMKM, dan pekerja yang dirumahkan pada berbagai sektor ekonomi formal dan informal.
Kondisi ini membutuhkan peran semua pihak, pemerintah, masyarakat dan berbagai kalangan,
Para pelaku UMKM Indonesia memiliki keunikan tersendiri, dengan jiwa kreativitas dan semangat bangkit, peran masyarakat bersama pemerintah berupaya memberikan stimulus guna meningkatkan daya beli masyarakat pada produk lokal UMKM.
Gerakan Bela dan Beli Produk lokal UMKM mendorong warga untuk memprioritaskan pembelian berbagai hasil usaha berbasis rumahan atau usaha mikro dan menengah yang dikelola oleh sesama warga, teman dan saudara sekitar.
Tujuan utama dalam semangat tersebut tentu adalah meningkatkan partisipasi masyarakat melalui daya beli produk lokal serta untuk menghidupkan perekonomian kerakyatan.
Semangat serta sikap nasionalisme yang tinggi terhadap suatu daerah memberikan rasa bangga terhadap suatu produk lokal yang dihasilkan oleh daerah, dengan strategi bela beli produk local, rasa percaya dari masyarakat terhadap produk lokal akan semakin meningkat.
Tentu dengan meningkatnya masyarakat akan cenderung ingin membeli produk lokal juga semakin meningkatkan pertumbuhan UMKM.
Ini menjadi sumber pendapatan daerah sehingga akan memberikan efek terhadap kesejahteraan masyarakat.
Bela beli produk lokal melahirkan semangat untuk menigkatkan daya saing para UMKM, daya saing tersebut tentu dibutuhkan adanya keterkaitan antara masyarakat selaku pelaku langsung dalam proses ekonomi dan UMKM.
Simbiosis yang menguntungkan ini penting dikarenakan pada era seperti saat ini banyak masyarakat yang lebih cenderung membeli produk China dibandingkan dengan produk lokal.
Akan tetapi para UMKM wajib mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk yang dijual dan mendorong adanya pemasaran dan promosi produk yang lebih menarik.
Ini bukan karena belas kasihan. Sehingga masyarakat lebih percaya untuk membeli produk lokal. Dengan demikian UMKM terselamatkan. []
(Penulis adalah dosen Universitas Muhammadiyah Lampung).