“HANYA pendidikan yang bisa menyelamatkan masa depan, tanpa pendidikan Indonesia tak mungkin bertahan.” (Najwa Shihab)
Hidup bukan sekedar bersenang-senang, tapi juga sebuah perjuangan yang harus kita tempuh, salah satunya dengan pendidikan.
Kemajuan suatu bangsa akan terlihat dari kualitas pendidikannya sedangkan masa depan bangsa berada di tangan pemuda. Di sinilah peran pemuda dan pendidikan saling berkaitan.
Tanpa adanya pendidikan mungkin bangsa ini akan hancur, dan hanya akan diperbudak karena kebodohannya.
Dalam tulisan ini, saya akan menuangkan pendapat, ide, serta wawasan yang ada di sekitar kita, terutama kaum pelajar khususnya kaum milenial dan generasi Z. Yakni pemuda tonggak pendidikan.
Seperti yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 31 ayat (3). Untuk merealisasikan amanat tersebut seluruh masyarakat harus merasakan akan peran pentingnya pendidikan dalam kehidupan.
Yang pastinya semua itu harus ada campur tangan dari pemerintah agar bangsa ini berintelektual yang tinggi serta perilaku yang bermoral.
Pada era modern ini, mayoritas pemuda mengenyam pendidikan sampai ke jenjang yang lebih tinggi.
Akan tetapi, di antara mereka banyak juga yang menganggap sebuah pendidikan adalah hal yang sepele, hanya akan menghabiskan biaya, dan belum tentu mendapatkan pekerjaan yang menjanjikan, seperti mereka yang pergi sekolah atau kampus.
Hanya mengisi absen tanpa memahami pelajaran yang telah disampaikan, bahkan yang lebih parah mereka tidak hadir ke sekolah.
Alangkah mirisnya apabila sekarang kita masih melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat seperti itu. Tidakkah kita menginginkan bangsa ini maju karena pemudanya yang berpendidikan?
Inginkah kalian bangsa ini kembali dijajah karena kebodohan?. Peran pemuda sangat dibutuhkan dalam pendidikan, millenial telah merajai dunia, karena pemuda adalah generasi penerus bangsa.
Kalau pemuda di bangsa ini tidak berpendidikan, lantas bagaimana keadaaan bangsa kita di masa mendatang?.
Pendidikan banyak sekali manfaatnya, bukan hanya sekedar belajar tentang ilmu pengetahuan ataupun teori, tapi sudah saatnya kita perlu belajar tentang akhlak, moral, dalam melakukan praktek, dan pemahaman, dan langsung berdampak pada impactful terhadap kehidupan anak-anak Indonesia.
Terutama para pemuda yang nantinya akan menjadi pemegang kekuasaan dan akan menjadi tonggak dalam segala hal terutama pendidikan, di zaman yang sudah berubah ini, millenial telah cakap dalam internet.
Sehingga banyak jalan menuju pendidikan, dengan majunya teknologi di kalangan pemuda, di antaranya dengan membuat artikel, blog, puisi, dan lainnya, dengan konten yang berbau pendidikan dan wawasan lain yang bermanfaat, dan bisa mengajak kepada masyarakat untuk lebih mencintai dan memajukan bangsa.
Pemuda bebas mengapresiasikan pikirannya, dan bebas mengemukakan pendapat, diberikan kesempatan yang seluas-luasnya. Bukan sekedar kemampuan akademiknya yang dikembangkan.
Pemuda juga harus mengembangakan intelegensinya sebagai pemuda yang bertanggung jawab dan memanfaatkan kemampuan akalnya di dalam mempertimbangkan keputusan-keputusan yang bermanfaaat, bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi untuk masyarakat
Tapi, pendidikan tanpa moral bagaikan orang hebat tetapi memiliki kelainan jiwa, orang-orang akan menghindarinya, tidak menghormati, dan yang lebih parah merendahkan orang seperti itu.
Untuk itu pemuda perlu berpendidikan dalam berakhlak dan moral yang baik. Pendidik juga harusnya mendidik dengan hati.
Sebab, jika hati yang berbicara, tidak akan susah untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas.
Bukan sekadar melihat para pelajarnya yang cerdas, melainkan pendidiknya pun harus mempunyai kualitas yang baik.
Di dalam karyanya Eksperience and Education, John Dewey menekankan kepada pengalaman sebagai proses belajar merupakan suatu proses yang berkesinambungan dari masa lalu, sekarang, dan masa depan.
Untuk itu marilah kita menjadi pemuda yang bisa menempatkan diri dengan memanfaatkan hal-hal yang positif dari kehidupan modern. Dan tetap mempertahankan dan mengembangkan nilia-nilai tradisi yang masih relevan.
Yaitu pribadi pemuda yang bertanggung jawab, terutama dalam dunia pendidikan.
(Penulis adalah mahasiswa UIN Raden Intan Lampung)