Jejamo.com, Bandar Lampung – Orangtua santri Pondok Pesantren Gontor keberatan jika anak mereka menjalani rapid test dengan harga Rp350 ribu. Jumlah santri Gontor asal Lampung mencapai 548 orang.
Wali santri, Maryono, mengatakan, tidak semua orangtua santri mampu membayar biaya rapid test itu.
Ia mengakui, untuk bisa kembali ke pondok pesantren, setiap santri wajib memiliki surat keterangan sehat dari Dinas Kesehatan setempat.
Biaya sebesar itu, kata Maryono, sangat membenani orangtua.
Ia mengaku sudah berkomunikasi dengan Dinas Kesehatan Lampung untuk meminta keringanan.
Namun, Dinas Kesehatan tetap mematok Rp350 ribu sebagai biaya rapid test.
“Pertengahan Juni anak-anak sudah mesti masuk pondok pesantren Gontor. Kami mohon agar diberi keringanan,” kata dia. [Sugiono]