Jejamo.com – Hilangnya dr Rica yang saat ini telah ditemukan diduga terkait dengan organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Hal ini disampaikan oleh Kapolda DIY Brigjen Erwin Triwanto.
“Kalau mendengar keterangan dari suaminya, sebelum menikah (Rica) memang aktif di Gafatar. Setelah menikah mandeg,” kata Erwin Triwanto di Mapolda DIY Senin, 11/1/2016. Seperti dikutip dari Detik.com.
Namun polisi masih belum bisa memastikan motif menghilangnya dr Rica yang di temukan di Kalimantan Tengah hari senin, 11/1/2016. Lalu apa sebenarnya Gafatar?
Di website Gafatar, organisasi ini disebut dideklarasikan di Kemayoran, Jakarta Pusat, pada tahun 2012 lalu. Organisasi berlambang sinar matahari berwarna oranye ini menyebut dirinya telah memiliki cabang hingga 14 DPD.
Pengurus Gafatar menyatakan dasar pendirian organisasi adalah belum merdekanya Indonesia. Menurut mereka, Indonesia masih dijajah neokolonialis. Sementara para pejabat serakah dan kerap bertindak amoral. “Kenyataan ini membuat kami terpicu untuk berbuat,” tulis Gafatar dalam Webnya.
Beberapa Program kerja Gafatar di antaranya adalah ketahanan dan kemandirian pangan. Mereka memajang dokumentasi kegiatan seperti perkemahan, pelatihan kebencanaan, pelatihan untuk remaja dan kegiatan lainnya.
Didalam Web mereka, terdapat juga pernyataan Ketua Umum afatar Mahful Tumanurung yang menyatakan bahwa Gafatar Bukan Organisasi Keagamaan.
“Gafatar tidak akan berevolusi menjadi organisasi keagamaan dan politik,” ujar Mahful.
Hingga kini masih belum ada keterangan resmi dari Gafatar terkait isu yang beredar. Sementara itu, setelah menemukan dr Rica, Kapolda DIY menyebutkan, ada kemungkinan dr Rica memang terlibat Gafatar.(*)
Detik.com