Rabu, November 13, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Otak Tak Pernah Berhenti Bekerja, Lalu Bagaimana Agar Pikiran Tetap Segar?

Otak
Otak (ilustrasi) | Fhm.co.id

Jejamo.com – Otak kita hampir selalu berada dalam kondisi menyala, bahkan saat kita sedang malas berpikir. Walau kita kerap menganggap istirahat, rileks, dan berkhayal, sebagai kegiatan yang tak produktif, nyatanya mengambil jeda dan juga aktif melakukan kegiatan sosial, bisa meningkatkan kesehatan otak.

Menurut Dr.David Agus, penulis buku The Lucky Years: How to Thrive in the Brave New World of Health, otak bertanggung jawab agar kita bisa merasa sadar dan juga supaya kita bisa beradaptasi dengan lingkungan.

Mengingat berbagai fungsi otak yang sangat vital, tentu kita ingin agar organ tubuh yang satu ini selalu dalam kondisi prima agar berfungsi optimal. Untuk itu otak butuh penyegaran.

Salah satunya melalui sosialisasi. Manusia adalah makhluk sosial dan butuh interaksi dengan orang lain. Dalam penelitian, tikus yang dipisahkan dari kelompoknya dan diisolasi akan mengalami berbagai gangguan sistem imun. Ia jadi gampang sakit dan rentan infeksi.

Tetapi, ketika tikus itu dikembalikan ke kelompoknya, kondisi kesehatannya kembali normal. Hal yang sama juga terjadi pada manusia. “Kita didesain untuk menjadi sosial. Oleh karenanya orang yang selalu sendirian dan tidak punya interaksi yang dalam dengan orang lain, kondisi kesehatannya akan turun,” ujar Agus.

Interaksi sosial termasuk dalam aktivitas yang bisa menjaga otak dalam kondisi sehat. Interaksi sosial membutuhkan memori, perhatian, dan kontrol, sebuah proses yang melibatkan banyak tugas kognitif.

Agar sehat jiwa dan raga, kita juga seharusnya menciptakan keseimbangan antara kehidupan sosial dan istirahat.

Cara lainnya adalah menemukan waktu untuk sendirian. Bagaimana pun kita juga perlu sendirian, diam, dan merasakan keheningan. Kesendirian itu akan mengisi ulang otak, membiarkan kita meresapi apa yang kita alami.

Sebagai contoh, jika seorang anak terus menerus belajar tanpa ada waktu jeda untuk bermain, ia tak akan bisa mengingat apa yang sudah dipelajarinya, dibandingkan dengan anak yang memiliki waktu jeda cukup.

Mengistirahatkan otak bisa dilakukan di mana saja. Yang paling bermakna saat ini adalah mematikan gadget dan mendengarkan musik favorit dalam perjalanan pulang dari kantor. Intinya, otak juga perlu keheningan.(*)

Kompas.com

Populer Minggu Ini