Jejamo.com, Kota Metro – Menanggapi pasien Covid-19 yang pulang dengan ojek online, juga diduga ada pembiaran dari Rumah Sakit Muhammadiyah Metro yang tidak mengantarkan warga tersebut dengan standar Covid-19, Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro Erla Adrianti menyampaikan bahwa hal tersebut merupakan keputusan pribadi si pasien. Sementara pihak rumah sakit telah menawarkan perawatan, namun pasien menolak dengan alasan ingin isolasi mandiri di rumah.
“Terkait berita pasien berisinial NA, kami pihak Dinas Kesehatan Kota Metro telah menghubungi Rumah Sakit Muhammadiyah Metro. Mereka telah memberikan klarifikasi, pada tanggal 25 Februari 2021 lalu, sekitar pukul 20:00 WIB, pasien NA masuk IGD Rumah Sakit Muhammadiyah Metro dan melakukan rapid antigen dinyatakan reaktif. Saat itu kondisi pasien harus menjalani perawatan isolasi, namun pasien tersebut menolak,” ujar Erla Adrianti saat menghubungi reporter Jejamo.com melalui pesan singkat, Minggu malam, 21/3/2021.
Erla juga menjelaskan, pulangnya pasien dengan menggunakan ojek online adalah kemauan sendiri dan pasien tidak ada rujukan ke RSUD Ahmad Yani Metro.
“Jadi pasien tidak dirujuk oleh dokter ke RSUD Ahmad Yani Metro dan pulang atas kemauan sendiri serta menolak perawatan. Pasien juga sudah diberikan surat pengantar ke Puskesmas Metro untuk dilakukan penjadwalan swab PCR
dan telah melaporkan ke surveilen Dinkes Metro. Kemudian NA datang ke RSUD Ahmad Yani Metro pada tanggal 26 Februari 2021, dari hasil swab dinyatakan positif Covid-19 dan dirawat di ruang isolasi RSUD Ahmad Yani,” terangnya.
Erla juga menyampaikan, usai NA masuk ruang isolasi, ayahnya yang bernama Taufik Hidayat masuk IGD RSUD Ahmad Yani Metro dua hari kemudian dan dinyatakan positif Covid-19.
“Ayahnya masuk tanggal 28 Februari dan pada tanggal 2 Maret dipindahkan ke Wisma Alvaro untuk isolasi. Lalu pada tanggal 4 Maret 2021 dinyatakan telah negatif dari hasil PCR dan telah pulang ke rumahnya,” imbuhnya.
Erla juga menambahkan, dari hasil laporan tim medis Dinkes, pemeriksaan kesehatan rutin telah dilakukan kepada NA dan ayahnya di Wisma Alvaro setiap hari Selasa dan Jumat.
“Terkait pernyataan vitamin, Puskesmas Metro telah memberikan vitamin ke Wisma Alvaro dengan diantar secara langsung. Kesimpulan kami, Rumah Sakit Muhammadiyah telah melakukan pemeriksaan sesuai SOP dan tidak merujuk NA ke RSUD Ahmad Yani Metro, sementara Puskesmas Metro telah nmengirim vitamin ke Wisma Alvaro,” jelasnya.
Rumah Sakit Muhammadiyah Metro sendiri melalui bagian informasi belum dapat memberikan tanggapan terkait pemberitaan tersebut. Mereka meminta surat resmi dari redaksi bila ingin wawancara. “Kalau ingin wawancara harus ada surat resmi dari perusahaan media, itu jawaban dari manajer kami,” ujar bagian infromasi rumah sakit tersebut.(*)[Abid Bisara]