Jejamo.com, Bandar Lampung– Kasus penolakan pasein pelayanan kesehatan calon haji di Puskesmas Gedong Air, menjadi perhatian, DPRD Kota Bandar Lampung, dengan memanggil Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Puskesmas Gedung Air, Selasa, 20/2/2018
Ketua DPRD Kota Bandar Lampung, Wiyadi, saat memimpin hearing bersama Dinkes dan Puskesmas Gedong Air di komisi IV, mengatakan, dengan ditemukanya kasus penolakan pasien tersebut dirinya meminta Dinkes lebih meningkatkan pengawasan pelayanan kesehatan di Puskesmas khususnya Puskesmas Gedung Air.
“Kami minta Dinkes lebih meningkatkan lagi pengawasan pelayanan di Puskesmas, jangan sampai kasus ini terulang lagi,” kata Wiyadi,
Dijelaskannya, bidang kesehatan adalah salah satu program unggulan Pemerintah Kota Bandar Lampung. Ia tak ingin program yang menghabiskan banyak anggaran itu dinodai oleh ulah oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.
“Saya minta Dinas Kesehatan kedepan mengadakan kegiatan pelatihan terhadap petugas pelayanan baik pelayanan medis maupun teknis. Bukan hanya petugas di Puskesmas Gedung Air tapi seluruh petugas pelayanan Puskesmaa se- Bandar Lampung ini,” tegasnya.
Wiyadi melanjutkan, dengan pelatihan tersebut diharapkan bukan hanya melayani namun juga pelayanan prosedural pelayanan kesehatan. “Tidak semua masyarakat paham masalah pelayanan kesehatan ini. Seharusnya apabila ada pasien atau masyarakat yang datang, dilayani dulu dan diberi penjelasan bukan main tolak saja,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinkes Kota Bandar Lampung Edwin Rusli, mengatakan selama ini pihaknya sudah berupaya meningkatkan pelayanan masyarakat, namun masih ada ditemukan kekurang puasan masyarakat, karena oknum-oknum. Untuk itu dirinya berjanji kedepan pihaknya akan lebih meningkatkan lagi pengawasan.
“Memang tadi ditemukan ada oknum kurang ramah kurang cermat, kami sangat berterimakasih kepada DPRD telah dipanggil dalam hearing ini. Ini jadi cermin untuk pembelajaran kami sebagai bahan evaluasi dalam meningkatkan terutama pelayanan untuk masyarakat, memang seharusnya pelayanan itu harus lebih cepat dan lebih tanggap,” tandasnya.(Rilis)