Selasa, November 12, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Pecatur Lampung Via Lastiningtyas Hari Ini Bertanding di Kategori Klasik Perorangan Putri

catur-pon-jabar
Sejumlah atlet catur PON Jabar 2016 menjalani pertandingan pada Kategori Klasik Perorangan di Ballroom Hotel Savoy Homann, Kota Bandung, Rabu, 21/9/2016. | Arif/Jejamo.com

Jejamo.com, Kota Bandung – Atlet Catur Lampung, Via Lastiningtyas, hari ini menjalani pertandingan perdana kategori klasik perorangan Putri, Rabu/21/2016, di Hotel Savoy Homann, Kota Bandung.

Via yang memiliki elo rating Internasioanl 1918 menghadapi Tuan Rumah Jabar, Estheria Liana, pada babak pertama pertandingan. Jika ditinjau dari rating, Via berpotensi memenangkan pertandingan dari Estheria yang menduduki rating 1895 Internasional.

Pertandingan catur kategori klasik ini menggunakan sistem Swiss yang akan menjalani 9 babak, selama 5 hari pertandingan.

Setelah gugur di kategori kilat dan cepat, perolehan medali Tim Catur Lampung hanya bertumpu di kelas ini. Pelatih Johan Gunawan optimis Via memberikan hasil memuaskan, meskipun Via hanya perolehan perak pada PON Riau 2012 lalu. “Dari semua kategori, catur klasik paling bergengsi, saya lihat Via handal karena dia tipe pemikir,” jelasnya.

Kekalahan Via di kategori catur cepat dinilai Johan belum menutup peluang medali. Meskipun dua Grand Master Wanita (WGM) dan satu Master Internasional (MI) ikut tanding di Kategori Klasik. Mereka adalah WGM, Irene Kharisma, mewakili Jawa Barat, dan WGM Medina Wardah mewakili DKI Jakarta. Satu lagi MI Chelsea Monika yang mewakili Kalimantan Timur.

“Via jauh meningkat kemampuannya dibanding PON Riau kemarin, dia kalah waktu berhadapan dengan peraih medali emas dan perak dikategori cepat,” ujar pelatih bergelar Fide Master ini.

Namun, jika ditinjau dari peluang pasti, Sekretaris Pengprov Percasi, Joli Sanggem mengatakan TIM Catur Lampung saat ini lebih berharap pada faktor keberuntungan.

“Kalau bicara kualitas atlet perorangan, Via berat mendapatkan medali, perak Riau lalu diperoleh Via banyak Grand Master yang bermain di kategori beregu. Ini berbeda dengan PON Jabar tahun ini, mereka berbondong-bondong main juga diperorangan. Tapi keajaiban selalu tetap ada, mudah-mudahan ada faktor luck, sehingga dia memperoleh perunggu,” kata Joli Sanggam, kepada jejamo.com.

Sepanjang latihan menjelang PON, Via dikenal memiliki kemampuan mengembangkan langkah, kelebihan ini dinilai sangat cocok diterapkan pada kategori yang menyediakan waktu berfikir lebih panjang.

“Via itu refleksnya kurang, dia lebih bisa menghitung situasi dan pengembangan buah lawan. Dengan waktu 90 menit Via bisa leluasa mengatur langkah,” terang Johan.(*)

Laporan Arif Surakhman, Wartawan Jejamo.com

Populer Minggu Ini