Jejamo.com, Tanggamus – Pedagang pakaian di Pasar Purwodadi Gisting, Tanggamus, mengeluh karena sepi pembeli.
Ulfa, salah satu pemilik toko busana di lantai dua Pasar Purwodadi Gisting mengaku tokonya sepi pengunjung sehingga berdampak pada omzet penjualan.
Dia menduga sepinya pembeli busana di pasar tradisional lantaran efek dari onlineshop atau marketplace yang kian menjamur. Belum lagi kehadiran toko retail modern Multi M yang memberikan fasilitas lebih bagi para pengunjung, mulai dari area parkir luas dan gratis serta penjulan barang yang lebih lengkap.
“Kami sadar, pengunjung akan lebih nyaman berbelanja di pasar retail modern MM dan toko online, terlebih toko kami berada di lantai dua yang membuat pengunjung minim datang. Bahkan kalau ada pengunjung ke pasar ini, mereka lebih memilih toko busana yang ada di lantai bawah,” jelas Ulfa kepada Jejamo.com, Sabtu, 30/3/2024.
Sementara itu, Ketua Forum Persatuan Pedagang Pasar Purwodadi Gisting (FP4G), Masruhan, mengatakan, dari 104 kios yang ada, hanya sekitar 15 kios yang buka pada Ramadan tahun ini. “Dagangan mereka pun tidak laku sampai dua hari, kalau laku paling sekitar 1 sampai 4 potong dalam sehari,” imbuhnya.
Masruhan berharap Pemkab Tanggamus bisa memberikan perhatian kepada para pedagang yang ada di los tertutup lantai dua, dengan memberikan bantuan permodalan, serta memfungsikan fasilitas umum atau tidak membolehkan orang berjualan di jalan. “Semoga ke depannya, Pemkab Tanggamus jika ingin membangun pasar tingkat harus memperhitungkan dampak para pedagang di dalamnya,” ungkapnya.(*) (Zairi)
