Jejamo.com, Tanggamus – Dimas Adi Prayogi (18), siswa SMAN 1 Kota Agung, Tanggamus, Lampung, membutuhkan perhatian dan dukungan dari pemerintah serta masyarakat. Dimas saat ini tengah berjuang melawan kanker dan menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Muhammad Husen, Palembang.
Kisah perjuangan Dimas mengundang empati publik setelah viral melalui sebuah grup WhatsApp kelurahan. Dalam foto yang beredar, ia terlihat duduk di atas tikar sederhana dengan pembengkakan besar pada kaki kirinya, mencerminkan perjuangan keluarga dengan keterbatasan ekonomi.
Dimas lahir dari keluarga sederhana. Ayahnya, Dedi Adi Wijaya (42), bekerja sebagai buruh cuci motor, sementara ibunya, Kori’ah (45), adalah seorang ibu rumah tangga. Keterbatasan penghasilan harian membuat mereka kesulitan menanggung biaya pengobatan yang terus meningkat.
“Kami hanya mengandalkan penghasilan harian ayahnya. Tentu ini tidak cukup,” ungkap Koryatun, salah satu kerabat Dimas, di rumah petak sederhana mereka di Kelurahan Kuripan, Kecamatan Kota Agung, Tanggamus.
Sebelum dirujuk ke Palembang, Dimas sempat menjalani pemeriksaan di Puskesmas setempat dan RS Batin Mangunang. Ia awalnya didiagnosis mengalami patah tulang paha. Namun, setelah pemeriksaan lebih lanjut di RS Urip Sumoharjo, Bandar Lampung, ia akhirnya dirujuk ke RS Muhammad Husen untuk penanganan lebih komprehensif.
“Kami bersama-sama mengantarkan Dimas ke Palembang, agar mendapatkan perawatan yang tepat,” jelas Junaidi, kerabat Dimas.
Kisah Dimas juga menggugah hati warga sekitar. Anwar, Ketua RT 01/RW 01 Kelurahan Kuripan, menginisiasi penggalangan dana untuk membantu keluarga Dimas.
“Kami sudah bermusyawarah dengan warga untuk menggalang bantuan. Semoga ini bisa meringankan beban mereka,” ujar Anwar.
Orang tua Dimas menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, baik moril maupun materiil. Bagi masyarakat yang ingin berdonasi, bantuan dapat disalurkan melalui rekening BRI 5774-01-026054-53-6 atas nama Kori’ah (ibu Dimas Adi Prayogi), dengan konfirmasi melalui WhatsApp di nomor 081973546164.
Kondisi Dimas menjadi pengingat akan pentingnya solidaritas. Dengan dukungan bersama, ia berpeluang menjalani pengobatan lebih baik dan meraih harapan baru untuk masa depannya.
Mari kita bantu Dimas melawan penyakitnya dan meringankan beban keluarganya. (*)