Senin, November 11, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Pelaku Pembunuhan Sadis Kamar Kos Tanjungseneng: Saya Enggak Bisa Putus dari Dia

Deka Putra Tersangka Pembunuhan Dewi Evi Apriyanti saat ekspose di Mapolresta Bandar Lampung, Rabu, 15/3/2017 | Andi/jejamo.com
Deka Putra Tersangka Pembunuhan Dewi Evi Apriyanti saat ekspose di Mapolresta Bandar Lampung, Rabu, 15/3/2017 | Andi/jejamo.com

Jejamo.com, Bandar Lampung – Deka Putra (24) tersangka pembunuhan sadis terhadap Dewi Evi Apriyanti (20) di kamar kos Gang Gama 1, Tanjungseneng, Bandar Lampung, mengaku, perbuatannya tersebut dilatar belakangi  rasa sakit hati dan cemburu kepada korban yang diduga berselingkuh dengan pria lain.

“Saya cemburu, saya sering diselingkuhin sama dia (korban). Terakhir dia saya kasih handphone, tapi setiap saya hubungi nggak pernah aktif. Dari gelagatnya dia, sudah mulai cuek dan susah dihubungin. Saya tidak mau diputusin, karena saya nggak bisa putus dari dia,” ujarnya kepada jejamo.com, di Mapolresta Bandar Lampung, Rabu, 15/3/2017.

Deka menceritakan, sebelum membunuh korban, pada malam harinya ia menghubungi korban untuk datang ke kosannya.”Malam itu saya sms dia untuk datang ke kosan dengan alasan saya akan memberikan handphone. Sekitar pukul 10.00 dia datang ke kosan. Sampai di kosan dia minta makan, terus nggak lama kemudian dia marah-marah sama saya. Saya bilang nanti, biasanya saya kasih uang kalau dia ini sudah mau pulang,” terangnya.

Lanjut Deka, dirinya dan korban lalu terlibat cekcok mulut karena korban ini tidak sabar untuk dibelikan handphone.“Dia marah-marah kepada saya. saat itu dia sedang dandan, sedangkan pisau sudah saya selipkan dibawah bantal. Posisi saya saat itu ada dibelakang dia, kemudian pisau itu saya ambil dan langsung saya tusukan di bagian punggung dia sempat menjerit terus saya tusuk lagi di perut, saya lupa berapa kalinya,” ungkapnya.

Setelah menghabisi korban, dirinya melarikan diri ke daerah perkebunan Tasikmalaya, ke tempat kenalan kakaknya.”Usai membunuh saya ke Way Halim, lalu ke Bakauheni, terus ke Merak tempat kakak, kemudian, saya dikenalkan dengan kakak saya di Tasikmalaya itu,” kata dia.

Dia menuturkan, berkenalan dengan korban sekitar 4 tahun lalu di Rumah Sakit Umum Abdoel Moeloek, dirinya mengaku menghabisi nyawa korban.”Saya sempat tinggal di rumah orangtua dia, di sana saya bantu-bantu usaha orangtuanya,” pungkasnya.(*)

Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com.

 

 

Populer Minggu Ini