Jejamo.com, Bandung – Pelatih cabang olah raga sepak takraw Lampung Abdul Malik, mengeluhkan, molornya jadwal pertandingan pada PIN XIX Jawa Barat. Pertandingan yang seharusnya selesai pada sore hari ngaret hingga dini hari.
“Bukan lagi molor, tapi sangat molor. Hari pertama pertandingan kita baru selesai bertanding jam dua malam, kemarin kita baru selesai jam satu malam. Padahal seharusnya jika waktu berjalan normal, pertandingan bis selesai sore hari,” kata Pelatih Tim Sepak Takraw Lampung Abdul Malik, Rabu, 21/9/2016.
Menurutnya hal itu dihawatirkan akan berpengaruh pada kondisi atletnya. “Tentu akan lelah sekali karena kan kami menunggu waktu tandingnya cukup lama. Jadi bolak-balik dari hotel ke tempat pertandingan, kadang terpaksa menunggu di tempat pertandingan karena takut telat terkena macet di jalan,” keluhnya.
Ia menilai panitia tidak benar-benar memperkirakan waktu tanding yang dibutuhkan cabor takraw. Lantaran, sepak takraw dijatah untuk menyelesaikan pertandingan selama 10 hari sejak pertandingan pertama dimulai.
Sementara itu, pada babak penyisihan di nomor beregu putri. Tim sepak takraw putri Lampung berhasil menang dengan skor 2 – 1 melawan wakil provinsi Jambi. Masih dibabak penyisihan, Lampung kembali menang melawan Kalimantan Tengah dengan skor 2 – 0.
Sayang, tim sepak takraw putri Lampung harus kalah dengan skor 0 – 2, ketika berhadapan dengan kontingen Jawa Tengah. Meski demikian, Lampung tetap masuk dalam peringkat delapan besar. “Di delapan besar ini, kita dihadapkan dengan Jawa Barat,” imbuhnya.
Setelah masuk delapan besar, langkah kontingen Lampung ternyata harus terhenti ketika melawan kontingen Jabar dengan skor 2 – 0. Diakui Malik, hal tersebut telah diprediksi sejak awal. Lantaran pemain Jabar memiliki kemampuan yang berada setingkat diatas atlet sepak takraw Lampung.(*)
Laporan Tim Liputan PON, Jejamo.com