Jejamo.com, Bandar Lampung – Akibat pemadaman listrik yang terus berlangsung sampai saat ini, berdampak pada kerugian Perusahaan Daerah Air Minum Way Rilau Bandar Lampung.
Kabag Humas dan Hukum PDAM Way Rilau Roji Amri mengatakan, setiap terjadi pemadaman listrik, PDAM harus mengeluarkan biaya tambahan untuk menghidupkan genset sebagai energi pengganti.
“Itupun proses produksi pengelolaan air masih terganggu, karena listrik yang dihasilkan dari genset tidak maksimal, sehingga pendistribusian ke pelanggan terutama dibagian paling ujung tersendat,” ungkapnya, Selasa 2/12/2015.
Imbas pemadaman, tambah Rozi, juga menyebabkan kebocoran pada pipa saluran induk, akibat dari arus balik air yang menyebabkan pipa induk pecah.
Terkait hal ini PDAM Way Rilau berharap PLN bisa bergerak cepat dalam mengatasi gangguan listrik di Lampung. “Saya yakin bukan PDAM saja yang merasakan imbas pemadaman listrik, tetapi juga sebagian besar perusahaan lainnya di Lampung ,” ujar dia.
Telah diberitakan sebelumnya, pemadaman listrik di Lampung akan terus berlangsung hingga Desember mendatang. PLN cabang Lampung beralasan hal ini disebabkan kemarau, kabut asap dan gangguan pembangkit listrik tenaga uang (PLTU) di Sebalang dan Tarahan. Kendati demikian, PLN akan mengupayakan pemadaman listrik berakhir pada 2016.
“Pemadaman hanya akan berlangsung hingga Desember mendatang. Sementara per Januari, kami sudah pada kondisi siaga, yang artinya tidak akan ada lagi pemadaman listrik,” ungkap General Manager PLN Lampung, Irwansyah.(*)
Laporan Sugiono, Wartawan Jejamo.com