Jejamo.com, Lampung Timur – Pembangunan jembatan sepanjang 100 meter yang menghubungkan Desa Tanjungtirto dengan Desa Kalipasir tidak berlanjut. Ini membuat jalur transportasi dari dan menuju Desa Kalipasir di Kecamatan Way Bungur, putus.
Camat Way Bungur Tri Wibowo mengatakan, pembangunan jembatan di Desa Tanjungtirto dan Kalipasir menggunakan APBD Lampung tahun anggaran 2014. Itu pun, kata dia, baru pembuatan untuk satu tiang cor penyangga badan jembatan.
Namun, untuk tahun ini, pembangunan jembatan dihentikan karena Pemprov tidak menganggarkan kembali. Pihak kabupaten akan melanjutkan jika ada penyerahan aset dari Pemprov.
Jembatan tersebut akses utama warga Desa Kalipasir menuju Desa Tanjungtirto dan menghubungkan langsung ke Jalan Lintas Timur.
“Sejak zaman penjajahan dulu belum ada jembatan, padahal ini penting karena di sini banyak desa, walaupun sebagian masuk Lampung Tengah,” ungkapnya.
Walaupun sebagian warga masuk Lampung Tengah, jembatan ini sangat besar manfaatnya.
Sementara itu, Kepala Desa Kalipasir Mahfudin Efendi mengatakan, akses utama warga desanya hanya jalan ini dan terhalang Sungai Batanghari yang lebarnya mencapai 50 meter, ditambah badan jembatan 50 meter.
“Jika akan dibangun jembatan, panjang totalnya 100 meter,” kata dia.
Jika musim hujan, Sungai Batanghari akan meluap. Warga Kalipasir harus memutar lebih jauh. Ia juga menagih janji Gubernur Lampung yang saat kampanye untuk melanjutkan pembangunan jembatan.(*)
Laporan Suparman, Wartawan Jejamo.com