Jejamo.com, Bandar Lampung – Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan Kota Bandar Lampung, Toto Hariyanto, meminta Pemerintah Provinsi Lampung turun tangan terkait kenaikan harga dan kelangkaan garam karena menyulitkan para pembuat ikan asin.
“Khususnya Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Lampung sebagai orang tua kami mohon dibantu dan seperti apa bantuan pemerintah merealisasikan harga garam bisa turun dan harga bahan baku juga bisa turun karena imbasnya bahan pokoknya juga kemungkinan akan naik,” ujarnya kepada Jejamo.com, Selasa, 25/7/2017.
Toto juga, berharap pemerintah pusat segara mengimpor garam karena kebutuhan garam para produsen pembuat ikan asin cukup tinggi.
“Kami menghargai bahwa pembuat garam lokal ingin harga naik. Tapi kenaikan saat ini sudah tidak wajar wajar bila dari Rp70 menjadi Rp100 ribu per sak. Tapi ini naiknya jadi Rp270 ribu per sak, jadi per kilo Rp5.500,” ujarnya lagi.
Asmara, pembuat ikan teri di Pulau Pasaran mengatakan, saat ini dirinya kesulitan untuk membeli garam dan setiap belanja garam harganya selalu naik. Akibatnya, sampai mengganggu produksi ikan asin.
Ia mengatakan, untuk memproduksi dua kwintal ikan teri butuh garam 3-4 karung. Sedangkan kalau kurang garam membuat teri asin menjadi kuning harganya merosot.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com