Jejamo.com – Militer Rusia kini telah dilengkapi dengan kapal selam canggih bertenaga nuklir dengan teknologi luar biasa canggih. Kapal selam Yasen atau NATO menyebutnya kelas Graney) dibangun untuk menggantikan kapal selam kelas Akula yang sudah tertinggal secara teknologi.
Kapal selam kelas Yasen biasa disebut Severodvinsk menggunakan pembangkit tenaga nuklir yang sangat senyap. Lambung kapal dibuat dari baja rendah megnetik dan dilapisi dengan lapisan anti sonar yang mampu menetralkan sinyal sonar yang dipancarkan kapal selam atau pesawat ASW musuh.’
Kapal selam kelas Yasen diirancang oleh Malakhit Central Design Bureau, satu dari tiga biro perancang kapal selam Rusia. Sisitem sonar kelas Yasen terdiri dari bow sonar, flank array, dan towed array. Penggunaan bow sonar yang berukuran besar, menggeser tabung torpedo yang biasanya ditempatkan di ujung depan lambung. Tabung torpedo kelas Yasen berada di samping lambung.
Kapal selam kelas Yasen memiliki delapan peluncur rudal vertikal (VLS) dan mampu membawa 32 rudal P-800 Oniks atau 40 rudal jelajah anti kapal 3M-54 Klub. Yasen dilengkapi dengan delapan tabung peluncur torpedo 650mm dan dua tabung peluncur torpedo 533 mm.Kapal selam ini juga dipersenjatai dengan torpedo VA-111 Shkval, torpedo SAET-60, torpedo Type 65-76, Type 65K torpedoes dan rudal anti kapal RPK-7/SS-N-16 Veter.
Kapal selam tenaga nuklir kelas Yasen juga dilengkapi dengan sistem penanggulangan serangan elektronik yang canggih.
Kapal selam kelas Yasen dapat diawaki 50 kru, lebih sedikit dibanding kapal selam Amerika Serikat kelas Virginia yang diawaki oleh 134 kru. Bobot kapal selam ini dipermukaan 8.600 ton, di dalam laut 13.800 ton. Panjang keseluruhan 111 m, lebar 12 m, draft 8,4 m.
Yasen dapat melaju hingga kecepatan 35 knots (65 km/jam) di dalam laut dan 20 knots (37 km/jam) dipermukaan. Rusia merencanakan akan membangun 12 kapal kelas Yasen atau Graney.(*)
Tempo.co