Jejamo.com – Rusia kini menghadapi tekanan terkait sejumlah atlet mereka yang akan tampil pada Olimpade Rio 2016, Brasil. Pemerintah Rusia , disebut terlibat dalam program doping terhadap para olahragawannya yang dimulai sejak 2011.
Sebuah laporan BBC menyebutkan, urine atlet yang akan diperiksa oleh lembaga berwenang disimpan dalam lemari es. “Negara terlibat dalam program tersebut,” tulis BBC, Selasa, 19/7/2016.
Menurut BBC, hasil tes urine terhadap para atlet yang akan diperiksa oleh otoritas akan diselundupkan oleh agen rahasia Rusia, FSB, dan diganti dengan sampel urine bersih dari doping.
Badan Anti-doping Dunia (WADA) dalam laporannya mengatakan, “Pemerintah Rusia melakukan operasi salah, termasuk berperang dalam Olimpiade Musim Dingin Sochi 2014.”
Profesor hukum Kanada, Richard McLaren, mengatakan, FSB telah mendukung upaya menutupi hasil tes doping yang dilakukan oleh beberapa laboratorium di Moskow dan Sochi berdasarkan perintah dari Menteri Olahraga Vitaly Mutko.
“Laboratorium di Moskow dioperasikan untuk menutupi doping yang dilakukan oleh para atlet Rusia,” kata McLaren. Dia melanjutkan, “Laboratorium di Sochi juga dijalankan dengan metode untuk mendukung agar atlet Rusia berjaya di Olimipiade Musim Dingin.”
Laporan itu juga menyebutkan, Menteri Olahraga mengarahkan, mengontrol, dan mengawasi secar langsung manipulasi hasil analisa terhadap para atlet atau menukar sampel urin serta berperan aktif dan membantu agen rahasia FSB.
Kremlin membantah keras berbagai laporan yang menuding negara terlibat dalam penyelundupan atau menutupi hasil tes urine para atletnya. “Laporan itu sampah,” kata Kremlin. “Tudingan yang dialamatkan terhadap atlet Rusia berdasarkan pengakuan satu orang. Pengakuan itu dari orang yang terlibat skandal.”(*)
Kompas.com