Jejamo.com, Tanggamus – Keluarga prasejahtera pemilik rumah tidak layak huni yang nyaris roboh di Pekon Badak, Kecamatan Limau, Kabupaten Tanggamus mengharapkan bantuan bedah rumah dari pemerintah.
Iskandarsyah (47) mengatakan, dirinya bersama istri dan kedua anaknya menempati rumah berukuran 5×10 meter persegi, berdinding geribik berlantai tanah dan beratap genteng tua. Mereka sudah tinggal di rumah tersebut selama 10 tahun terakhir.
Menurutnya, sebagai buruh tani dengan penghasilan yang tidak menentu, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja mereka kesulitan. Apalagi sampai saat ini mereka belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah, seperti Program Keluarga Hararapan (PKH) atau Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Oleh karena itu ia sangat membutuhkan uluran tangan dari pemangku kebijakan di Tanggamus, melalui program bedah rumah agar rumahnya jadi layak untuyk dihuni.
Pasangan suami istri Iskandarsyah dan Nyimas Siti Muriandini juga berharap mendapatkan bantuan seperti PKH dan BPNT agar bisa meringankan beban hidup mereka.
Menurut Iskandarsyah, tahun kemarin atas inisiasi temannya yang aktif di lembaga sosial, dirinya pernah mengajukan proposal ke Bidang Penyediaan Perumahan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Tanggamus, dengan harapan bisa masuk dalam program pemugaran rumah, tetapi sampai saat ini belum mendapatkan giliran.
“Saya berharap Pemkab Tanggamus mau turun melihat keadaan rumah saya yang sebenarnya, yang nyaris roboh sehingga membuat was-was kami, terlebih saat hujan disertai angin,” jelasnya, Kamis, 3/3/2022.
sementara, Suhaimi, Sekretaris Desa (Sekdes) Pekon Badak berharap Pemkab Tanggamus, dalam hal ini Bidang Penyediaan Perumahan Dinas PUPR untuk turun dan cek lapangan. “Dan semoga bisa merealisasikan harapan warga,” katanya.(*)[Zairi]