Jejamo.com – Pemimpin Al-Qaeda, Ayman al-Zawahiri, kembali mengecam manuver kelompok teror Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) seraya mendesak setiap milisi yang terpecah di Suriah untuk bersatu.
Selain mengecam proses politik di PBB untuk menemukan solusi di Suriah, Zawahiri juga menekankan kesenjangan ideologi antara Al-Qaeda dan ISIS. Ia menyebutkan ISIS sebagai “ekstremis dan pemberontak” yang pengikutnya akan mengingkari keyakinan dan metode mereka.
Pernyataannya terungkap dalam rekaman audio yang diunggah secara online pada Minggu, 8/5/2016.
“Kita harus mewujudkan persatuan Mujahidin di Syam (Suriah) sehingga akan dibebaskan dari Rusia dan tentara salib Barat. Saudara-saudara saya … soal persatuan adalah soal hidup atau mati Anda,” ujar Zawahiri, seperti dikutip dari laman NBC News.
Sebagai penerus Osama bin Laden, Zawahiri memilih setia pada Al-Qaeda dengan beberapa cabang di Timur Tengah, Afrika Utara, dan Asia Selatan. Dominasi kelompok telah ditantang ISIS, yang mengontrol wilayah Suriah dan Irak.
Zawahiri kini diyakini bersembunyi di daerah perbatasan antara Afganistan dan Pakistan.(*)
Tempo.co
