Jejamo.com, Lampung Timur – Pemerintah Kabupaten Lampung Timur (Lamtim) melalui Dinas Pasar, Pertamanan dan Kebersihan Kota setempat secara resmi telah melakukan penyerahan toko baru pasar pekalongan yang telah selesai dibangun kepada para pedagang, Sabtu, 6/2/2016.
Dalam sambutannya, Ketua Panitia pembangunan pasar pekalongan, H Hendri Yuliyanto, mengatakan pembagian toko baru tersebut melalui cara pengundian. Dan syarat pengundian adalah pedagang harus membawa fotokopi surat kontrak toko untuk dapat mengambil jatah undian.
“Jadi setiap pedagang secara bergantian mengambil nomor undian dan langsung menuju ke lokasi pasar untuk mengambil kunci toko sesuai dengan nomor urut dari undian yang didapatnya,” paparnya.
Ia juga menyampaikan, agar para pedagang dapat menerima dan memanfaatkan dengan sebaik mungkin fasilitas toko baru yang telah diberikan oleh pemerintah secara gratis tersebut.
“Saya harap jangan sampai pedagang memiliki pemikiran yang tidak bertanggung jawab atas hasil pembangunan toko baru ini,” pintanya.
Menurutnya, pedagang harus berterima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan bantuan toko-toko baru tersebut secara gratis.
“Terimalah ini dengan syukur, karena seperti apapun ini semua adalah amanah. Jangan sampai ada yang membawa kalimat tidak puas, karena kami hanya sebagai pelaksana dan inilah wujud atas hak dan janji kami,” pintanya lagi.
Sementara itu, mewakili Pj. Bupati Lamtim, Tauhidi, Kepala Dinas Pasar, Pertamanan dan Kebersihan Kota Lamtim, H. Rosdi SH, dalam kesempatan itu menyampaikan ucapan trimakasihnya kepada semua pihak yang telah mensukseskan pelaksanaan pembangunan pasar tersebut.
“Mewakili Pemda Lamtim, Kami ucapkan terimakasih kepada semua anggota dan tim panitia pembangunan pasar yang telah berhasil membangun toko ini sampai selesai. Dan saya ucapkan terimakasih juga kepada para pedagang karena telah sabar dan ikhlas menunggu pembangunan pasar sampai dengan selesai,” ucapnya.
Menurutnya, sesuai dengan surat dari Menteri Perdagangan, yang diberikan kepada Pemda Lamtim, bahwa toko ini tidak boleh diperjual belikan karena ini aset negara atau pemerintah.
“Jadi manfaatkanlah bantuan ini untuk menunjang kegiatan berdagang bapak-bapak dan ibu-ibu di masa mendatang,” pintanya kepada para pedagang.
Ia juga berharap, mudah-mudahan dengan adanya bantuan ini dapat memberikan dampak positif kepada para pedagang dan pemerintah daerah.
“Saya harap bantuan ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Dan diharapkan jangan sampai ada yang iri-iri setelah mendapatkan undian dan dapat menerima sesuai dengan jatah yang didapat pada undian hari ini,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Pasar, Pertamanan dan Kebersihan Kota Lamtim, Drs. Darkon Antoni juga menyampaikan. Agar para pedagang yang telah mendalatkan lokasi toko baru dapat segera mengemas dan memindahkan barang dagangannya yang berada di Tempat Penampungan Sementara (TPS) kelokasi toko yang baru.
“Para pedagang yang telah mendapatkan toko baru dapat langsung menuju ke TPS untuk memborkar dan memindahkan barang-barangnya di lokasi yang baru. Karena TPS akan langsung dibongkar setelah para pedagang mengosongkan lokasi itu,” imbaunya.
Menurutnya, bangunan bekas TPS tersebut akan dibongkar dan dibangun kembali di lalokasi pasar pekalongan untuk dipergunakan pedagang yang belum mendapatkan lokasi bangunan baru.
“Ini sifatnya peminjaman sementara dari aset pemerintah untuk dipergunakan kembali. Karena TPS ini adalah bangunan aset pemerintah,” terangnya.
Dalam kesempatan itu juga turut hadir, Sekretaris Dinas Pasar, Pertamanan dan Kebersihan Kota Lamtim, Wajiman, S.Pd., Kepala Koordinator Lapangan Pasar Pekalongan, Imron Holdin, seluruh tim pembangunan pasar pekalongan, serta ratusan pedangan pasar pekalongan.
Berikut daftar jumlah toko baru di pasar pekalongan sesuai dengan ukurannya :
- Toko tipe A dengan ukuran 3×3 ada sebanyak 80 toko.
- Toko tipe B dengan ukuran 3×3 ada sebanyak 100 toko.
- Toko tipe C dengan ukuran 2.5×2.5 ada sebanyak 144 toko.
Total keseluruhan toko ada sebanyak 324 toko yang telah selesai dibangun di tahun 2015.(*)
Laporan Wahyu, Wartawan Jejamo.com
