Jejamo.com, Tulangbawang Barat – Pemkab Tulangbawang Barat mengharapkan peningkatan kerja sama dengan Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Hal ini karena hasil kerja sama di bidang pertanian yang telah berjalan selama ini sukses meningkatkan produksi padi di kabupaten tersebut.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Daerah Kabupaten Tulangbawang Barat Herwan Syahri pada acara Panen Raya Padi Musim Rendeng Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2017.
Herwan Syahri menyampaikan harapan tersebut kepada Dekan Fakultas Pertanian Universitas Lampung beserta jajarannya yang hadir di acara penen raya.
“Kabupaten ini mempunyai lahan pertanian yang sangat luas, dengan tingkat produktifitas padi mencapai 8 ton per hektare. Dengan tingkat produktifitas tersebut diharapkan Kabupaten Tulangbawang Barat dapat membantu target swasembada pangan Provinsi Lampung,” ujarnya.
Herwan Syahri menuturkan, dengan penggunaan padi organik bervarietas hibrida mapan dan cimelati, diharapkan tingkat produktifitasnya semakin meningkat dari tahun ke tahun.
“Pertanian organik yang diterapkan saat ini bertujuan untuk mengampanyekan bertani yang ramah lingkungan agar kelestarian lingkungan hidup terjaga,” lanjutnya.
Penanaman padi secara organik, masih menurut Herwan Syahri, merupakan alternatif bagi percepatan peningkatan produksi padi selain juga bisa menekan biaya produksi hingga 50 persen karena petani tidak perlu membeli pupuk dan pestisida.
“Para petani telah ahli dalam membuat pupuk organik cair yang disebut MOL dari bahan kotoran ternak dan sampah organik serta pestisida nabati yang lebih ramah lingkungan dan murah,” ungkap Herwan Syahri.
Acara panen raya yang dibuka Herwan Syahri dihadiri jajaran Forkorpimda Kabupaten Tulangbawang Barat, Dekan Fakultas Pertanian Unila, Pembina Gapoktan Kabupaten setempat, jajaran SKPD, para kepala tiyuh, Ketua KTNA, HKTI, PPNSI, Gapoktan, dan PPL se-Kabupaten Tulang Bawang Barat.(*)
Laporan Buhairi Aidi dan Mukaddam, Wartawan Jejamo.com