Jejamo.com, Bandar Lampung – Himpitan ekonomi diduga menjadi faktor utama sebagian besar perempuan, sehingga lebih memilih pekerjaan “malam” dengan menjadi pekerja seks komersial (PSK).
Ketua DPW Serikat Perjuangan Rakyat Indonesia (SPRI) Lampung Badri mengatakan, salah satu alasan para PSK melakukan pekerjaannya adalah karena sulitnya mendapatkan pekerjaan.
Mengatasi permasalahan ini dibutuhkan upaya serius dari pemerintah. Menurutnya pemerintah harus menerapkan kebijakan yang dapat melindungi warganya agar tidak terjerumus menjadi PSK.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Kesbangpol Bandar Lampung, Aska Djamili, mengaku Pemprov sudah menyediakan pelatihan untuk para PKL atau PSK yang terjaring razia.
Mereka, kata dia, telah diberikan pelatihan dan keterampilan seperti menjahit dan keterampilan lainnya untuk bisa menggantikan profesinya sebagai pekerja seks komersial.
“Prostitusi di Lampung dilarang, karenanya kami telah memberikan pendidikan dan pelatihan kepada 100 PSK dan PKL yang tertangkap razia,” tuturnya.
Aska Djamili menambahkan, pemerintah kota Bandar Lampung akan tetap melakukan penertiban demi kenyaman dan keamanan bersama.(*)
Laporan Sigit Sopandi, Wartawan Jejamo.com