Rabu, November 6, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Pemkot Metro Antisipasi Dampak Buruk El Nino

Wali Kota Metro Wahdi meninjau lahan pertanian padi di Sumbersari Bantul, Selasa, 22/8/2023 silam. | Dok.

Jejamo.com, Kota Metro – Pemerintah Kota (Pemkot) Metro menyoroti dampak perubahan cuaca ekstrem yang belakangan terjadi akibat panas badai El Nino. Ihwal tersebut digadang-gadang berdampak buruk terhadap sejumlah sektor di tengah masyarakat di Bumi Sai Wawai.

Dampak El Nino sendiri sempat menjadi pembahasan dalam agenda rapat koordinasi bulanan daerah yang berlangsung di Aula Pemkot Metro pada Rabu, 6 September 2023 kemarin.

Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin, meminta sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) melakukan langkah antisipatif untuk meminimalisir dampak buruk akibat cuaca panas tersebut, seperti misalnya pada sektor pertanian yang terancam gagal panen.

“Kita harus melihat potensi itu agar cepat diantisipasi dan harus betul-betul dijalankan dengan baik. Juga, kita harus memikirkan pembangunan sumber daya manusia sebagai investasi untuk terus kita lestarikan,” kata Wahdi, Kamis, 7/9/2023.

Mengantisipasi akibat dari musim panen yang diprediksi gagal, Wahdi memaparkan program Presiden Republik Indonesia yang akan kembali mencanangkan pembagian beras sebanyak 10 kilogram bagi masyarakat yang berhak. Hal itu bisa menjadi salah satu langkah antisipatif, mengingat harga bahan pokok tersebut yang saat ini sedang melambung tinggi.

Untuk beras berkualitas medium di pasar tradisional Kota Metro, harganya terbilang fluktuatif. Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Metro menduga perihal tersebut disebabkan cuaca ekstrem akibat El Nino.

Berdasarkan informasi yang didapat Jejamo.com dari sejumlah penjual beras di Pasar Kopindo Kota Metro, diketahui harga beras kualitas medium yang sebelumnya berkisar Rp9.000-10.000, sekarang naik Rp2.000-3.500, sehingga menjadi Rp12.000-12.500 per kilogramnya.

Kepala Disdag Kota Metro, Elmanani, mengatakan, kenaikan harga beras terjadi sejak dua pekan terakhir. Untuk menekan kenaikan harga itu, Disdag Kota Metro bekerja sama dengan Bulog Subdivre Lampung Tengah bakal secara kontinu melaksanakan operasi pasar.

“Iya, harga beras sudah sekitar dua pekan ini mulai naik. Untuk yang kualitas medium itu sekarang sudah menjadi Rp12.500 per kilogramnya. Stok beras di Bulog itu masih banyak, jadi kita kerja sama untuk rutin melakukan operasi pasar di pasar tradisional yang ada di Bumi Sai Wawai, dan kemarin juga sudah kita lakukan operasi pasar ini untuk memudahkan masyarakat jika ingin membeli beras dengan harga yang sesuai standar Bulog,” kata Elmanani.

Terpisah, dampak ekstrem akibat El Nino dinilai memengaruhi kondisi fisik dan kesehatan masyarakat. Hal itu dijelaskan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Metro, Eko Hendro Saputro.

Menurutnya, pola iklim yang terjadi belakangan ini berpotensi memicu sejumlah penyakit. Untuk itu, Eko meminta masyarakat agar waspada dan menjaga kesehatan.

“Perubahan cuaca yang ekstrem akibat El Nino berpotensi memicu berkembangnya sejumlah penyakit. Karena itu, masyarakat harus waspada kondisi saat ini dengan persiapan yang memadai,” kata Eko.

El Nino yang membawa suhu panas membuat sejumlah wilayah di Indonesia dilanda musim kemarau, demikian pula di Kota Metro. Imbasnya, debu menjadi mudah terbawa angin dan mencemari udara.

“Jika melakukan aktivitas, lebih baik menggunakan masker agar terhindar dari debu. Masyarakat juga harus bisa mengatur pola aktivitas, waktu istirahatnya, serta kebersihan lingkungan juga harus dijaga. Terakhir, jaga stamina dengan pola makan yang bergizi seimbang, olahraga dan terapkan pola hidup sehat,” pungkasnya.

Diketahui, El Nino adalah suatu istilah yang menggambarkan fenomena perubahan iklim yang terjadi akibat interaksi rumit antara laut dan atmosfer, sehingga berdampak luas terhadap pola cuaca dan ekosistem.

Secara terminologi, kata El Nino berasal dari Spanyol yang berarti “anak laki-laki”. Penggunaan istilah tersebut mengacu pada pemanasan berkala, suhu permukaan laut di wilayah tengah dan timur Samudera Pasifik. Fenomena itu merupakan bagian dari siklus iklim yang dikenal sebagai El Nino-Southern Oscillation (ENSO) yang juga terkait dengan pasangannya yang lain yang lebih dingin, yakni La Nina.(*)

Populer Minggu Ini