Jejamo.com, Kota Metro – Pegiat kuliner khas Lampung sekaligus Direktur Jejamo.com, Arif Surakhman, menyerahkan bibit pohon isem kembang kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Metro. Hal itu sebagai simbolis upaya penyelamatan varietas tanaman lokal Provinsi Lampung yang sudah langka khususnya di Kota Metro.
Arif menyebut tanaman isem kembang cukup potensial jika ditilik dari aspek gastronomi atau tata boga. Pengolahan isem kembang yang baik akan menghasilkan produk makanan yang punya cita rasa khas kearifan lokal Lampung.
“Jadi isem kembang itu jadi ikon daerah Lampung. Nah, kita ingin Kota Metro jadi yang pertama, sebagai daerah yang melestarikan makanan atau kuliner khas Lampung di provinsi ini. Sepanjang pengetahuan saya, di Indonesia itu belum ada yang memulainya, baru di Kabupaten Tulangbawang Barat yang melestarikan tanaman isem kembang. Tapi kalau untuk menjadikan isem kembang sebagai bahan gastronomi makanan khas Lampung, kelihatannya baru Kota Metro yang bakal ada iktikad itu,” kata Arif saat diwawancarai awak media, Senin, 8/5/2023.
Pria yang juga mengantongi sertifikat Chef de Partie dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) atau Indonesian Professional Certification Authority itu juga menilai bahwa isem kembang punya nilai ekonomis. Maka tak berlebihan jika ia berharap dalam jangka panjang penanaman isem kembang di Metro akan berdampak positif bagi pelaku UMKM, khususnya pegiat kuliner.
“Kita juga akan melakukan riset nilai ekonomis dari isem kembang. Saya harap, dalam 10 tahun ke depan pohon isem kembang ini akan berdampak positif terhadap pelaku UMKM karena ini memang menjadi ciri khas ya. Memang karena belum ada yang memulai, menjadikan tanaman isem kembang ini sebagai bahan gastronomi untuk makanan khas Lampung,” lanjutnya.
Menurut Arif, buah dari tanaman isem kembang memiliki nilai ekonomis tersendiri. Aroma yang dihasilkan dari isem kembang memiliki karakter yang khas apabila diramu dengan tepat untuk menjadi bahan minuman, misalnya sirop.
“Isem kembang ini nilai ekonomisnya selain putik buahnya bisa digunakan untuk sambal, buahnya yang masak juga bisa untuk menjadi bumbu beberapa sayur, misalnya pisro. Kemudian juga untuk bahan minuman yang mau kita riset ialah sirop, yang aroma isem kembang itu enggak hilang,” tukasnya.
Sementara itu, Asisten II Setda Kota Metro, Yeri Ehwan membenarkan soal tanaman isem kembang yang sudah langka di Metro. Kendati demikian, ke depan pihaknya optimis akan dapat melestarikan varietas tanaman lokal Provinsi Lampung di Kota Metro dengan melakukan penanaman bibit dalam jumlah yang lebih banyak.
“Isem kembang ini memang sudah agak langka saat ini. Harapannya bisa dikembangkan, bisa dibudidayakan. Nanti rencananya akan kita tanam di lokasi cagar budaya. Infonya ada 3 bibit tanaman isem kembang yang akan diserahkan ke Pemkot Metro,” kata Yeri.
“Isem kembang ini merupakan tanaman endemik Lampung yang masih satu rumpun dengan mangga, ke depan bisa jadi Pemkot Metro akan melakukan penambahan untuk upaya pelestarian tanaman isem kembang ini,” tandasnya.(*) (Anggi)