Jejamo.com, Kota Metro – Kota Metro dan Kabupaten Brebes menjalin kerja sama pengembangan Pasar Bawang Merah. Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan usai panen bawang merah Kelompok Tani (Poktan) Ganjarasri, Kecamatan Metro Barat, Kamis, 24/8/2023.
Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin mengatakan, kerja sama itu menjadi strategi pengendalian inflasi pangan serta mengantisipasi harga bawang merah yang kerap berfluktuasi di dua daerah. Dia memastikan bentuk kerja sama antardaerah itu bakal terus berlanjut, menindaklanjuti program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
“Iya, seperti apa yang tadi sudah disampaikan ya, bahwa kerja sama ini tentunya akan berkelanjutan. Kerja sama daerah ini tentunya juga dalam upaya pengendalian inflasi daerah. Saya kira, intinya itu adalah tentang bagaimana kita menjamin ketersediaan itu,” kata Wahdi saat diwawancarai usai panen bawang merah.
Kabupaten Brebes sendiri merupakan daerah di Jawa Tengah yang menjadi sentra penghasil bawang merah terbesar di Indonesia. Pada 2022 lalu, Brebes tercatat menyumbang sebanyak 18,5 persen produksi bawang merah nasional. Potensi tersebut diharap bisa menciptakan bentuk kerja sama yang menguntungkan, termasuk menjamin ketersediaan barang hingga pemasarannya di Bumi Sai Wawai.
Ketua Gapoktan Ganjarasri, Wanto, menjelaskan, di Kota Metro permintaan pasar terhadap bawang merah cukup tinggi. Sementara usia bawang merah mulai dari waktu tanam hingga panen yang singkat, dianggap sebagai suatu potensi yang menjanjikan.
“Jadi, proses untuk penanaman umur bawang merah itu kan 65 hari. Kemudian untuk masa panen dari mulai nol, pengolahan lahan itu kurang lebih 3 bulan. Ya alhamdulillah, kalau untuk pasarnya, di Metro ini sangat mudah sekali. Karena banyak pedagang yang dari Metro yang ngambil ke sini dan memang kurang pasokan untuk kebutuhan bawang merah,” ujarnya.(*) (Anggi)