Jejamo.com, kota Metro – Plh. Walikota Metro Misnan melakukan rapat terkait pemantapan pelaksanaan pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota melalui video conference yang berlangsung di OR Setda, Kamis, 25/02/2021
Direktur Jenderal (Dirjen) Otonomi Daerah (Otda) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Akmal Malik menyampaikan bahwa rencana pelantikan kepala daerah terpilih akan dilaksanakan dengan 3 tahap yaitu pada bulan Februari, April, dan Juli 2021.
Akmal Malik menjelaskan gambaran dinamika Pilkada tahun 2020, data menunujukkan dari 178 daerah yang akan dilantik, 121 daerah nonPHP (Perselisihan Hasil Pemilihan), 57 daerah yang PHP ditolak, dan 82 provinsi yang melakukan pelantikan di luar bulan Februari.
Menanggapi persoalan tersebut ia menambahkan pihaknya telah melakukan roadshow ke beberapa daerah untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi.
“Kami direpotkan dinamika di beberapa daerah, saya roadshow di beberapa provinsi untuk memastikan persoalan miskomunikasi sebelum pelantikan dilaksanakan,” jelasnya.
Lanjutnya, Dirjen OTDA juga menyampaikan bahwa di Provinsi Lampung memiliki 7 kabupaten dan kota yang akan melakukan pelantikan.
Tidak hanya itu, ia juga menjabarkan bahwa 32 provinsi sudah melaksanakan rapat persiapan pelantikan dan 3 provinsi meminta melakukan pelantikan secara daring di antaranya Provinsi Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Jawa Tengah. Sementara 29 provinsi lainnya meminta untuk melaksanakan pelantikan secara luring.
Adapun kriterian utama dalam pelantikan, yaitu jumlah persebaran Covid-19 di setiap provinsi, kabupaten dan kota, kelengkapan alat jaringan internet dan kondisi geografis, dan kesiapan pengamanan dan juga kesiapan protokol kesehatan.
Terkait pelantikan yang akan dilaksanakan tanggal 26 Februari mendatang diharapkan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 dan bagi forkopimda yang melaksanakan dengan tatap muka tidak boleh lebih 25 orang dalam satu ruangan.
“Kami berharap tidak ada klaster pelantikan, karena kita ingin memberikan contoh kepada masyarakat, tetap beraktifitas dan menerapkan protokol Covid-19. Untuk berjaga-jaga apabila ada pemadaman listrik secara mendadak kita harus menyiapkan plan B, sebab kita akan melaksanakan pelantikan secara virtual,” tutupnya seperti dalam rilis yang diterima redaksi Jejamo.com.(*)