Jejamo.com, Kota Metro – Pemerintah Kota (Pemkot) Metro menyiapkan anggaran sebesar Rp600 juta guna mengatasi persoalan banjir di sejumlah wilayah permukiman yang kerap terjadi bila hujan deras turun. Anggaran tersebut nantinya digunakan untuk melakukan normalisasi atau pengerukan saluran irigasi di tiga kecamatan.
Wali Kota Metro Wahdi Siradjuddin menyebut, persoalan banjir bukan hanya terkait pendangkalan saluran irigasi. Melainkan juga tingkat kesadaran masyarakat yang kurang terhadap lingkungan.
“Harus ada penyelesaian, terutama tingkat kesadaran masyarakat, selain itu memang, saluran drainase di areal persawahan 22 Hadimulyo mengalami kerusakan. Selanjutnya tanyakan ke Dinas PUTR dan untuk perbaikan akan dilakukan pada anggaran perubahan, dilanjutkan di murni,” kata Wahdi, Jumat, 5/8/2022.
Apa yang disampaikan Wahdi dikuatkan dengan penyataan Kepala Bappeda Kota Metro Anang Risgianto.
“Ada tiga titik daerah rawan banjir, seperti di Jalan Imam Bonjol Metro Pusat, Jalan Gunung Lawu Yosorejo, dan di Jalan Raya Stadion Tejo Agung depan Bawang Lanang. Penanganan banjir untuk normalisasi itu, pemkot sudah menyediakan anggaran sekitar Rp500 juta sampai Rp600 juta untuk beberapa titik rawan banjir,” katanya.
Dia juga mengingatkan masyarakat bahwa persoalan banjir tidak hanya membutuhkan normalisasi saluran air atau irigasi. “Tapi juga kesadaran masyarakat seperti menjaga kebersihan, gotong royong, dan tidak membuang sampah sembarangan. Bila ini bisa dilakukan bersama, persoalan banjir bisa cepat terselesaikan,” tandasnya.(*)[Anggi]