Jejamo.com, Kota Metro – Pemerintah Kota (Pemkot) Metro pesimistis bisa meraih penghargaan Adipura tahun 2022, mengingat persoalan sampah masih belum dapat diatasi.
Asisten II Pemkot Metro, Yeri Ehwan, mengungkapkan adanya kekurangan pada sejumlah faktor yang menjadi aspek penilaian untuk penghargaan tersebut. Tata kelola sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) disebutnya menjadi masalah yang paling krusial.
“Kita tadi menyampaikan hasil pemantauan kondisi lapangan, di titik-titik yang akan menjadi lokus pemantauan. Ada 12 kategori, mulai dari permukiman, jalan, tempat pendidikan, pasar, puskes dan lain-lain. Tadi kita sudah lihat bersama-sama, tapi memang kondisinya masih belum sesuai harapan,” ungkapnya kepada Jejamo.com di ruang kerjanya, Rabu, 31/8/2022.
“Yang jelas belum bisa maksimal kalau kita mengandalkan dari TPA, maka kita berharap dari yang lain-lain yang bisa kita maksimalkan. Jadi, salah satu titik lemah kita di TPA,” sambung Yeri.
Selain itu, mengenai sarana dan prasarana pengelolaan sampah yang dinilainya belum maksimal, baik dari segi jumlah maupun kualitas yang ada, pun menjadi suatu kendala yang menjadikan Pemkot Metro tak yakin mendapatkan penghargaan dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan itu.
“Itu belum maksimal karena ada beberapa seperti ekskavator dan buldoser, itu ada, tapi kan usianya sudah cukup tua,” tambahnya.
Menurut Yeri, hal itu disebabkan oleh anggaran yang belum memadai, sementara untuk rencana pengadaannya sudah ada.
Meski begitu, lanjutnya, Pemkot Metro akan tetap berupaya melakukan langkah-langkah persiapan dalam meningkatkan kebersihan kota, dengan harapan penghargaan Adipura dapat diraih sebagai bonus.
“Dalam artian, bahwa kita harus jaga kebersihan kota, kalau kita dapat Adipura ya bonus lah kan. Walaupun tadi dalam rapat memang target kita ikut, minimal untuk bisa masuk ke dalam kategori penilaian itu,” jelasnya.
Dia mengimbau kepada masyarakat dan seluruh stakeholder yang ada untuk tetap berperan dan berpartisipasi meningkatkan kebersihan di Bumi Sai Wawai.
Dari data yang berhasil dihimpun Jejamo.com, diketahui Adipura sendiri merupakan program dari Kementerian Lingkungan Hidup yang bertujuan untuk mendorong pemerintah daerah dan masyarakat untuk mewujudkan kota bersih dan teduh dengan menerapkan prinsip-prinsip good governance dalam pengelolaan lingkungan hidup atau good environmental governance.
Tim dari Kementerian Lingkungan Hidup rencananya akan datang pada September nanti untuk melakukan peninjauan atau penilaian kelayakan menyandang penghargaan Adipura.(*)[Angi]