Kamis, Desember 19, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Pemkot Metro Ujicoba Jalur Satu Arah di Jalan Ahmad Yani, Warga Tak Setuju

Uji coba sistem jalur satu arah Jl Ahmad Yani Metro | Haris/jejamo.com
Uji coba sistem jalur satu arah Jl Ahmad Yani Metro | Haris/jejamo.com

Jejamo.com, Kota Metro– Pemerintah Kota (Pemkot) Metro masih menunggu laporan forum lalulintas terkait percobaan  jalur satu arah  di Jalan Ahmad Yani. Asisten II Pemkot Metro Khaidarmansyah menjelaskan, saat ini pihaknya masih menyosialisasi sistem tersebut melalui radio dan Satlantas Polres Metro.

“Belum ada tindakan hukum. Karena dua minggu sampai tiga bulan ke depan itu kita masih sosialisasi. Dan belum ada juga hasil laporan uji coba diterapkan sistem oneway ini dari Forum Lalulintas,” terangnya, Rabu, 23/11/2016

Ia menjelaskan, tanda jalur satu arah sudah di pasang di beberapa titik Jalan Ahmad Yani.  Hal itu untuk memberitahukan masyarakat bahwa di jalan tersebut diterapkan sistem lalulintas yang baru.”Minggu lalu kami sudah rapat dengan DPRD. Kan mereka menyarankan kita uji coba dulu, tidak langsung diterapkan. Dilihat dulu dampaknya sistem ini, macet tidak atau lancar,” terangnya.

Khaidarmansyah menambahkan, pihaknya masih menunggu perkembangan di lapangan dari Forum Lalulintas.”Kalau memang sistem tersebut lebih banyak mudaratnya untuk masyarakat, ya tidak diterapkan,” imbuhnya.

Sementara itu, pengguna jalan yang melintasi Jalan Ahmad mengatakan tidak setuju dengan diterapkannya sistem jalur satu arah tersebut.

Nurdiansyah, warga Metro Timur, berpendapat Kota Metro tidak mengalami macet.“Saya di sini, rumah saya paling 400 meter dari sini (RSUD). Ini kan macet kalau ada yang parkir di depan RSUD sama TK Pertiwi itu. Tambah lagi ada odong-odong itu muterin taman. Belum lagi angkot yang ngetem,” tandasnya.

Ade, pengendara lainnya menilai, jalur satu arah adil bagi masyarakat Metro Timur dan Metro Selatan. Pasalnya, warga dari dua kecamatan tersebut yang bakal terkena imbas harus memutar.

“Ini kan rumah sakit, untuk emergency. Ambulance saja bisa trabas lampu merah. Ini sama saja nyuruh yang sakit tambah sakit. Karena disuruh mutar dulu. Kan enggak adil. Apalagi kalau alasannya karena parkir liar dan banyak ruko, terlalu itu!,” pungkasnya.(*)

Laporan Haris Riyanto Wartawan Jejamo.com

 

Populer Minggu Ini