Jejamo.com, Bandar Lampung – Untuk meningkatkan kapasitas kelistrikan di Bumi Ruwa Jurai, Pemerintah Provinsi Lampung berencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS) sebesar 25 MW dan daya tersebut diupayakan melalui pengelolaan sampah hingga 1.000 ton per hari.
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menjelaskan, Lampung memiliki potensi kekayaan bahari yang besar. Namun ia menyayangkan luasnya lautan masih banyak dicemari sampah terutama di wilayah teluk Lampung.
“Maka itu, persoalan sampah perlu ditangani secara khusus. Sebab, jika tidak dikelola dengan baik berdampak pada penurunan kualitas hidup,” ujar Arinal dalam pencanangan laut bersih dan peluncuran kapal pembersih sampah milik Pelindo Panjang di Dermaga B IPC, Rabu (31/7/2019).
Menurut Arinal, sudah menjadi kewajiban untuk memberikan perhatian khusus terhadap pengelola sampah mulai dari hulu sampai hilir yang bermuara kelaut.
“Hampir 1.000 ton sampah per harinya akan bermanfaat jika dikelola dengan baik,” kata dia.
Dia menambahkan, Operasional KM Telok Betong menjadi salah satu langkah strategis untuk mengurangi sampah plastik dan pemanasan global.
Jadi diharapkan kapal tersebut dapat mengatasi sampah rumah tangga yang masih bermuara ke laut. Untuk itu, harus ada energi baru salah satunya dengan memanfaatkan sampah sebagai bahan bakunya.
“Saya berharap daerah yang dekat pesisir laut yakni Bandar Lampung, Lampung Selatan, dan Pesawaran dapat menjaga lingkungan. Sementara, Pemprov akan membangun infrastruktur pembangkit listrik berkapasitas 25 MW. Disamping itu, pemerintah juga harus membuat peraturan pemerintah untuk mempertegas menjaga lingkungan,” pungkasnya. [Andi Apriyadi]