Jejamo.com, NTB – Senum (22), warga Desa Bilelando, Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), menikahi dua gadis sekaligus, Liana (22) dan Janatul Fatmi. Secara aturan tak masalah. Tapi Dinas Sosial mengkhawatirkan potensi masalah di kemudian hari.
“Terutama masalah ekonomi, kesehatan, dan pendidikan untuk anak-anaknya,” kata Kepala Dinsos Provinsi NTB, Ahsanul Khalik, dilansir detikcom, Kamis, 6/7/2017.
Apalagi, lanjut Ahsanul, jika orangtua tidak memiliki modal dan pengetahuan memadai. Menikah bukan hanya urusan fisik atau materi, melainkan hubungan personal, keluarga, dan sosial.
“Jadi fokus kami bukan soal pernikahannya, tapi aspek kehidupan dan dampak ke sosialnya. Kami imbau masyarakat tak terpengaruh dengan kejadian itu,” jelas Ahsanul.
Senum melakukan adat merariq, yakni melarikan anak gadis untuk dinikahi, pada Senin (26/6/2017) lalu, dengan mendatangi rumah masing-masing calon istrinya. Liana yang pertama, Janantul kemudian. Keesokan harinya, akad nikah digelar.
Liana dikabarkan dipacari Senum selama 4 tahun. Sedangkan Janatul dipacari 2 tahun terakhir. “Ya itu lalu akhirnya menikah minggu kemarin,” tutur Ahsanul.
Ahsanul mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinsos setempat dan instansi terkait. Harapannya, peristiwa itu tak berdampak negatif ke masyarakat.(*)