Jejamo.com, Lampung Utara – Aksi pencurian getah karet membuat resah petani di Lampung Utara dan Tulangbawang Barat. Di Desa Srimenanti Kecamatan Tanjungraja Lampung Utara, seorang penati karet mengatakan jika selama dua hari getah karet yang dikumpulkan tidak diambil, maka di hari ketiga getah karet itu habis diambilng pencuri.
“Jumlahnya tidak sedikit karena dalam semalam getah karet yang dikumpulkan dari puluhan hektare pohon karet bisa habis diambil pencuri,” ujarnya. Pencurian getah karet terakhir terjadi Kamis, 16/3/2017, malam lalu.
Aksi sama juga terjadi di Desa Negeri Ratu atau KBA Kecamatan Muarasungkai Lampung Utara. Amsir, seorang petani setempat, mengatakan getah karet yang sudah dikumpulkan di wadah batok kelapa yang terpasang di pohon karet ludes diangkut pencuri karena dua hari tidak diambil.
“Hari Jumat kemarin (17/3/2017) getah karet yang belum kami pungut selama dua hari diambil pencuri,” ujar Amsir.
Keresahan yang sama dialami petani karet di Tulangbawang Barat. Darsono warga Tiyuh Waysido Kecamatan Tulangbawang Udik Tulangbawang Barat mengaku kehilangan getah karet miliknya karena diambil pencuri.
“Bukan cuma punya saya. Mereka juga maling getah karet di batok kepala milik 6 petani karet yang lain. Semuanya sekitar 40 hektare. Siang hari pohon karet diiris, malamnya getah kerat diangkut maling,” katanya kepada jejamo.com, Minggu, 19/3/2017.(*)
Laporan Buhairi Aidi dan Suwandi HS, Wartawan Jejamo.com
