Jejamo.com, Natar – Pola pendidikan Islam dengan berbasis asrama atau boarding school bisa menjadi pilihan orangtua dalam menyekolahkan anak. Sebab, dengan model asrama, perilaku siswa bisa dipantau cukup ketat.
Humas Pondok Pesantren Al Fatah Muhajirun, Natar, Lampung Selatan, Nurhadis, mengatakan, pola dalam asrama  memungkinkan anak berinteraksi dengan nilai-nilai sarat Islam.
“Dengan kehidupan anak muda yang semakin permisif seperti sekarang, pola asrama ini bisa dicoba. Dengan begitu, pola pengasuhan siswa akan terfokus pada satu tempat. Di sini mereka sekolah sekaligus mengaji dan melakukan kegiatan ekstrakurikuler,” ujar Nurhadis kepada jejamo.com via BlackBerry Messenger, Selasa, 3/5/2016.
Nurhadis menambahkan, meskipun demikian, bukan berarti tanggung jawab mendidik anak diserahkan sepenuhnya kepada pengasuh pondok pesantren atau sekolah berbasis asrama saja.
“Kebanyakan malah memandang pondok pesantren berbasis boarding school ini seperti bengkel. Tetap mesti ada sinergi antara guru pondok dan orangtua,” kata Kepala Biro Sumatera Kantor Berita Islam Mi’rajnews.com ini.
Nurhadis menambahkan, lulusan pondok pesantren boarding school juga tak melulu piawai dalam hal agama. Banyak, kata dia, yang juga kemudian bekerja sebagai tenaga profesional lainnya.
“Alhamdulillah lulusan kami tak hanya menjadi ustaz atau pengajar. Soal mereka paham dalam agama, sudah pasti. Namun, mereka juga banyak bekerja sebagai profesional di bidang masing-masing. Ada yang menjadi ilmuwan, guru, jurnalis, dan sebagainya,” kata dia.
Nurhadis menilai, munculnya sekolah berbasis Islam terpadu juga hal yang baik. “Dengan begitu, ada keseimbangan antara pengajaran pengetahuan umum dan agama,” pungkasnya.(*)
Laporan Adian Saputra, Wartawan Jejamo.com