Berita Bandar Lampung, Jejamo.com – Pengamat Politik Universitas Lampung (Unila), Budi Kurniawan menyayangkan sikap Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang kurang transparansi dalam memberikan informasi dana kampanye Pilkada. Bahkan KPU seolah menutup-nutupi jumlah dana kampanye.
Dalam wawancaranya dengan Jejamo.com via telepon Jumat 13/11/15 mengatakan, KPU seharusya menginformasikan ke publik terkait dana yang dimiliki oleh KPU saat ini. “Jika KPU tidak terbuka, dan menutup-nutupi dikhawatirkan terjadi penggelembungan dana,” katanya.
Budi menambahkan, transparansi bukan hanya menyangkut dana Pemilu saja, tetapi juga alat peraga kampanye (APK) dimana kebijakan sepenuhnya ada di KPU.
Budi berharap KPU tidak mengulang kesalahan terdahulu. Budi menyarankan agar KPU transparan dan terbuka karena ini penting. Pasalnya publik atau masyarakat berhak mengetahui dana tersebut.
“Untuk itu saya harap KPU bisa transparan mengenai dana Pilkada. Berapa Dana Kampanye yang digunakan, alat peraganya mengabiskan anggaran berapa, termasuk pembuatan Barner juga harus transparansi dan terbuka,” tutup Budi.(*)
Laporan Widyaningrum wartawan Jejamo.com, Portal Berita Lampung Terbaru Terpercaya.