Jejamo.com – Tubuh kita membutuhkan cairan untuk berbagai kebutuhan masing-masing organ. Dalam kondisi normal, remaja dan orang dewasa yang sehat memerlukan air sebanyak dua liter atau delapan gelas per hari.
Sementara bagi anak-anak kebutuhan air, kata Shanty Olivia F. Jasirwan, anggota Divisi Research Hydration Working Group, lebih rendah yaitu kurang dari 2 liter per hari. Air, kata Olivia, sangat diperlukan untuk konsentrasi dan gerakan kognitif otak. Bila kekurangan cairan di dalam tubuh, dapat mengurangi peredaran darah yang membawa oksigen ke otak jadi terhambat sehingga otak menjadi lambat berpikir alias lemot.
Sebuah penelitian di Amerika Serikat yang dilakukan terhadap anak-anak menyebutkan, lebih dari 50 persen anak mengalami dehidrasi. hal itu disampaikan oleh Ketua Indonesian Hydration Working Group (IHWG) Dr Budi Wiweko. Dehidrasi menurutnya dapat berpengaruh pada gerakan kognitif, konsentrasi berkurang, dan penyerapan pelajaran juga berkurang untuk anak-anak.
sementra untu gejala klinis akibat kekurangan air di dalam tubuh, antara lain bibir kering, kulit kering, tidak buang air kecil, atau warna urine kuning. Jika ada tanda-tanda tersebut, kata Wiweko, langsung minumlah air putih tanpa harus menunggu terasa haus.(*)
Tempo.co