Kamis, Desember 19, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Penggunaan Air Bersih di Bandar Lampung Memprihatinkan

Para peserta FGD Hygiene dan Sanitasi. | Ist.

Bandar Lampung, Jejamo.com – Masyarakat Bandar Lampung dinilai masuk tahap memprihatinkan dalam penggunaan air bersih.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Bandar Lampung saat memberi materi tentang Hygiene dan Sanitasi di acara focus group discussion yang diadakan oleh komunitas YSC.

Menurutnya air minum yang aman harus memiliki empat aspek yaitu kuantitas, kualitas, kontinuitas dan keterjangkauan. Selain itu Ajib juga menyampaikan tentang stunting, sanitasi total berbasis masyarakat dan rekomendasi jamban yang nyaman untuk kampus.

“Ayo kita bangun sanitasi di kota kita menjadi lebih baik,” ajak Ajib kepada peserta diskusi.

Peserta diskusi yang berasal dari kalangan mahasiswa ini terlihat antusias mendengarkan pemaparan dari Ajib Jayadi. Beberapa peserta mengaku toilet di kampusnya belum memenuhi standar sanitasi yang aman dan nyaman bagi mahasiswa.

Materi kedua dilanjutkan oleh Juwendra Asdiansyah, menyampaikan tentang peran pers dalam menyampaikan informasi mengenai sanitasi. Menurut pemimpin redaksi Duajurai ini isu sanitasi sangat jarang bahkan tidak begitu diberikan tempat di lembaga pers mahasiswa Lampung.

“Sanitasi ini bukan isu yang menarik, sehingga sangat jarang diangkat. Sekalinya ada, porsinya hanya sedikit,”jelas Juwendra.

Tidak hanya di pers kampus, menurut Juwe sapaan akrabnya, media umum juga masih sangat kurang dalam memberitakan isu sanitasi. Menurutnya isu sanitasi seharusnya dijadikan laporan utama atau laporan khusus.

“Teman-teman pers mempunyai tanggung jawab besar karena merupakan penyambung lidah untuk membuat orang lain terbuka pemikirannya bahwa sanitasi itu penting,” imbuhnya.

Salah satu peserta Mulya Dwi mengaku acara ini sangat bagus karena diajarkan untuk lebih peduli terhadap lingkungan.

“Acara ini penting untuk terus menerus diadakan karna menambah wawasan mengenai sanitasi,” jelasnya.

Acara ini merupakan rangakain dari perhelatan World Toilet Day yang jatuh pada 19 November 2019 lalu yang diselenggarakan oleh Youth With Sanitation Concern (YSC), didukung oleh SNV Indonesia dan berkolaborasi dengan Lembag Pers UKPM Teknokra Unila, Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung dan Duajurai.

Khorik Istiana selaku ketua YSC berharap pers mahasiswa bisa menjadi kontrol sosial dan mengangkat isu tentang sanitasi.

“Karena pers mahasiswa punya peran kontrol sosial, dimana sanitasi kampus menyangkut kepentingan banyak publik. Pers mahasiswa bisa mengangkat sanitasi di kampusnya masing masing,” ungkapnya. []

Populer Minggu Ini