Senin, November 11, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Penjelasan AS Terkait Penolakan Terhadap Jenderal Gatot

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. | ist

Jejamo.com – Kontroversi penolakan oleh Customs and Border Protection (CBP) USA terhadap Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo terus berlangsung. Publik bertanya perihal alasan Negeri Paman Sam tak memberikan izin Jenderal Gatot berkunjung meski secara resmi diundang untuk mengandiri Chiefs of Defence Conference on Country Violent Extremist Organizations (VEOs) pada tanggal 23-24 Oktober 2017 di Washington DC.

Situs berita detikcom mendapat respon dari salah seorang juru bicara CBP AS, Daniel Hetlage, terkait penolakan mereka pada Selasa, 24/10/2017. Dia menjawab mewakili Department of Homeland Security (DHS) atau Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat.

Menurut Hetlage, di hari Sabtu, 21/10/2017, CBP USA menerima informasi dari Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta bahwa Jenderal Gatot akan berkunjung ke AS. Di Bandara Soekarno-Hatta, sesuai protokol keamanan Amerika Serikat, Jenderal Gatot pun menjalani serangkaian prosedur pemeriksaan.

“Upaya dilakukan oleh Customs and Border Protection AS dan Departemen Luar Negeri AS untuk mengatasi penolakan dan membersihkan penumpang untuk perjalanan sebelum penumpang tiba di bandara (AS),” kata Daniel.

“Sayangnya, dia ditolak (untuk boarding),” tambah Daniel.

Pihak CBP dan Kedubes AS di Jakarta berkoordinasi untuk mengatasi masalah penolakan tersebut. Setelah dinyatakan clear dan Jenderal Gatot bisa ke Amerika, pihak CBP dan kedutaan pun mencarikan tiket maskapai lain. Namun, solusi itu ditolak Jenderal Gatot dan rombongan.

“Penumpang itu diberi nomor penerbangan lain dan masuk ke board. Dia (Jenderal Gatot) memilih untuk tidak bepergian,” kata Daniel.

Kedutaan Besar AS, Departemen Pertahanan AS, termasuk CBP, pun meminta maaf atas ketidaknyamanan Jenderal Gatot dan rombongan. “Kami menyesal bahwa penumpang (Jenderal Gatot) dan istrinya merasa tidak nyaman. Kami berkomitmen untuk kemitraan strategis kami dengan Indonesia sebagai cara untuk memberikan keamanan dan kemakmuran bagi kedua negara kita dan terus berupaya untuk memperdalam hubungan tersebut,” kata Daniel.

Berikut ini penjelasan lengkap juru bicara CBP, Daniel Hetlage, seperti dilansir dari detikcom.

I’m responding on behalf of DHS so the below is attributable to a DHS spokesperson:

The U.S. Embassy in Jakarta informed the office of Indonesian General Gatot, who was scheduled to travel to the U.S. for a conference, that due to U.S. security protocols when he arrived at the airport he may be delayed in his ability to board his flight. Efforts were made by U.S. Customs and Border Protection and the U.S. Department of State to address the boarding denial and clear the passenger for travel before the passenger arrived at the airport.

Unfortunately, he was denied boarding. The issue with his boarding approval was quickly resolved through coordination between the individual’s office, CBP, the U.S. Embassy in Jakarta and other U.S. government partners.

The passenger was rebooked on another flight and cleared to board. He chose not to travel. The U.S. Government is dedicated to ensuring that all persons traveling to the United States are screened and properly vetted. We regret that the passenger and his wife were inconvenienced. We are committed to our Strategic Partnership with Indonesia as a way to deliver security and prosperity to both our nations and continue working to further deepen that relationship.”(*)

Populer Minggu Ini