Jejamo.com, Bandar Lampung – Siapa yang tak ingin selalu tampil cantik dan menarik? Tentunya ini menjadi keinginan setiap perempuan. Itu sebabnya, banyak dari perempuan yang rela menghabiskan uang untuk membeli berbagai jenis make up seperti kosmetik mata demi menunjang penampilannya. Tentu saja tidak ada yang salah dari hal itu, tapi penting untuk kamu tetap menjaga kesehatan mata saat menggunakan kosmetik, ya! Hal ini dikarenakan, penggunaan kosmetik yang tidak tepat bisa menimbulkan kontaminasi pada mata, lho!
Sudah bukan rahasia lagi jika eye liner menjadi salah satu pilihan kosmetik mata yang paling digemari kaum perempuan. Namun, kamu perlu ekstra hati-hati dalam mengaplikasikannya, ya karena jika kamu mengaplikasikan eye liner pada garis mata bagian dalam, ini dapat menimbulkan iritasi pada indera penglihatanmu.
Alison Ng, doktor dari University of Waterloo menjelaskan bahwa kebanyakan pasien yang menderita penyakit mata disebabkan oleh residu eye liner yang melekat di lensa kontak atau terperangkat di lapisan mata. Itu sebabnya, Ng dan timnya melakukan penelitian untuk melihat perbedaan penggunaan eye liner pada bagian garis dalam dan garis luar mata.
Ia melakukan riset dengan merekrut tiga perempuan dari School of Optometry and Vision Sciences, Cardiff University, Wales yang berusia 26-30 tahun. Ng dan tim membagi menjadi dua kelompok, yang pertama menggunakan eye liner di bagian garis dalam mata dan yang kedua di bagian garis luar mata dengan menggunakan pensil eye liner.
Hasilnya, 15-30 persen partikel dari eye liner berpindah ke dalam bola mata ketika diaplikasikan pada bagian garis dalam kelopak mata.
Tidak hanya itu, ujung kuas eyeliner juga bisa menjadi sumber kuman, lho! Itu sebabnya, “para pengguna kosmetik wajah perlu menjauhkan penggunaan produknya dari batas kelopak mata bagian dalam untuk mengurangi risiko komplikasi,” ucap Ng.
Selain eye liner, kontak lensa pun menjadi sumber bakteri yang dapat menyebabkan infeksi pada mata. Tidak sedikit perempuan yang hanya sekadar membeli kontak lensa untuk kebutuhan fashion. Nah, perlu dimengerti bahwa kebersihan dalam penggunaan kontak lensa sangatlah penting untuk menghindari risiko iritasi mata. Selain itu, penggunaan sotflens sebaiknya dikonsultasikan pada dokter terlebih dahulu, ya. Hal ini bertujuan agar kamu bisa mengetahui tipe softlens yang cocok dengan matamu.
Menurut Food and Drug Administration (FDA) tipe kontak lensa dengan model “One Size Fits All” membutuhkan resep dari dokter spesialis mata. FDA juga tidak menyetujui pemakaian kontak lensa dengan tipe circle atau anime yang memberikan efek bola matamu terlihat lebih lebar. Mengapa begitu? Ini dikarenakan, menggunakan softlens dengan ukuran terlalu lebar dapat menghambat sirkulasi udara pada mata yang membuatnya terasa kering dan tidak nyaman. Hal ini bisa terjadi karena kontak lensa dengan diameter yang lebih besar mengandung kadar air rendah dan memiliki sedikit pori-pori. Terkait hal tersebut, penggunaan kontak lensa dengan waktu yang cukup lama akan mengakibatkan gangguan pada permukaan bola mata yang bisa menyebabkan syndrome mata kering.
Untuk menghindari iritasi pada mata, kamu perlu mengerti gejala dari infeksi selaput bening seperti mata merah, berair, selaput mata membengkak, dan rasa perih. Guna menjaga mata tetap sehat kamu bisa mencoba beberapa perawatan seperti mencuci tangan hingga bersih sebelum menggunakan atau melepas softlens pada mata. Selain itu, memberikan mata kamu waktu beristirahat dari penggunaan softlens juga sangat penting, lho. Pasalnya, menggunakan kontak lensa hanya diperbolehkan dalam waktu maksimal 8 jam per hari. Kemudian, cari tahu tanggal kedaluwarsa kontak lensamu, jangan sampai lupa untuk mengganti softlens.
Itulah beberapa cara yang bisa kamu lakukan guna menjaga kesehatan indera penglihatanmu meski menggunakan kosmetik mata. Jika kamu memiliki keluhan pada area mata, disarankan untuk segera memeriksakannya ke dokter, ya. Semoga artikel ini bermanfaat!