Jejamo.com, Bandar Lampung – Puluhan warga Susunan Baru menggelar demo di depan SMKN 9 Bandar Lampung untuk menolak penutupan maupun pengalihan sekolah itu oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Bandar Lampung.
Kedatangan warga Susunan Baru ini juga untuk mengusir Kepala Disdik Suhendar Zuber yang akan bersosialisasi tentang pemindahan guru maupun murid yang akan ditempatkan di sejumah sekolah di Kota Tapis Berseri.
Salah satu warga setempat yang melakukan aksi demo, Hartono, mengatakan, pihaknya mengancam mengambil kembali lahan yang telah dihibahkan untuk Pemkot guna membangun SMKN 9 Bandar Lampung.
“Pemkot melanggar perjanjian apabila sekolah ini diganti menjadi SMP 32,” kata Hartono saat diwawancarai Jejamo.com di SMKN 9 Bandar Lampung, Kamis, 26/5/2016.
Menurutnya, pernyataan secara lisan yang dikeluarkan Disdik Bandar Lampung untuk menutup SMKN 9 membuat warga sekitar maupun murid menjadi resah.
“Kalau kekuatan mereka hanya lisan, kami tidak segan-segan mengambil alih lahan yang telah dihibahkan ke Pemkot,” ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, warga juga akan mengajukan banding jika Disdik Bandar Lampung menutup sekolah ini dengan disertai surat perintah resmi penutupan dari Pemkot.
“Kalau mereka melakukan penutupan secara hukum yang berlaku, kami akan mengajukan banding agar tidak mengubah peruntukan SMKN 9 ini,” ucapnya.
SMKN 9 Bandar Lampung kini tengah berpolemik. Pemkot berencana mengubah menjadi SMP. Kepala SMKN 9 yang lama Cik Aprina diberhentikan. Berdasar regulasi terbaru, SMA dan SMK kini menjadi kewenangan provinsi, bukan kota atau kabupaten.(*)
Laporan Arif Wiryatama, Wartawan Jejamo.com