Jejamo.com, Lampung Utara – Peristiwa bentrokan antarwarga di Desa Sukadana Ilir, Kecamatan Bunga Mayang, Lampung Utara, berawal dari ditemukannya jenazah Muhammad Jaya Pratama (13), siswa SD di Sukadana, Bunga Mayang.
Menurut Kepala Desa Sukadana Ilir Ermalia, pada pukul 08.00 WIB, tepatnya saat jenazah Muhammad Jaya Pratama ditemukan di aliran sungai dekat kebun tebu, sekitar 30 orang massa berkumpul dan melakukan perusakan di Desa Sukadana Ilir.
“Sejam kemudian datang lagi massa entah dari mana asalnya, jumlahnya mencapai ratusan orang dengan menggunakan truk,” ujarnya saat diwawancarai jejamo.com Selasa, 2/2/2016.
Ermalia mengatakan, identitas massa yang melakukan perusakan dan pembakaran rumah warga di desanya, sebagian merupakan warga Sukadana Ilir, dan sisanya warga luar. “Mungkin sebagian lain itu merupakan sanak saudara dari anak yang ditemukan meninggal itu,” jelasnya.
Lebih lanjut menurut Ermalia, tidak ada korban tewas dalam peristiwa itu. Namun berdasarkan pendataanya total 59 rumah warga rusak karena dibakar massa. “Yang benar benar habis terbakar sebanyak 24 rumah. Lainnya rusak parah,” jelasnya.
Ermalia menambahkan, saat peristiwa perusakan itu terjadi warganya memilih untuk melarikan diri dan tidak melakukan perlawanan. “Mereka bersembunyi di tugu-tugu dan hutan. Sekarang sudah dievakuasi,” jelasnya.
Sementara itu untuk kerugian akibat peristiwa penyerangan itu menurut Ermalia, belum bisa ditotal. Sementara itu untuk pengamanan pasca peristiwa itu warga masih berpedoman dengan acuan yang diberikan Bupati Lampung Utara.(*)
Laporan Tim Liputan Jejamo.com, Lampung Utara