Selasa, November 12, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Pepaya California Dibudidayakan di Desa Argopeni Tanggamus

Budi daya pepaya California sudah mulai dikembangkan petani di Tanggamus. Salah satunya Ahmad di Desa Argopeni. Foto dibidik Rabu, 24/2/2016. | Adrian Arlambang/Jejamo.com
Budi daya pepaya California sudah mulai dikembangkan petani di Tanggamus. Salah satunya Ahmad di Desa Argopeni. Foto dibidik Rabu, 24/2/2016. | Adrian Arlambang/Jejamo.com

Jejamo.com, Tanggamus – Budi daya pepaya California sudah mulai dikembangkan petani di Tanggamus. Salah satunya Ahmad di Desa Argopeni.

Ia mengambil pilihan budi daya pembibitan karena tempat tinggalnya dinilai cocok.

“Saya sudah menjalankan usaha pembibitan ini bertahun-tahun. Usaha ini saya pilih selain keuntungannya yang lumayan, juga karena daerah ini cocok untuk usaha yang saya jalani ini,” ujarnya kepada jejamo.com, Rabu 24/2/2016.

Ahmad mengatakan, sistem perawatan bibit pepaya ini cukup rumit dan memerlukan perhatian lebih dari proses awal hingga ditanam.

“Perawatannya cukup sulit dan harus ekstra teliti, seperti pemupukan dan penyiraman yang rutin. Mulai dari berbentuk biji hingga tunas dan ditanam. Karena jika lengah, bibit tidak akan tumbuh atau berbuah saat besar nanti,” ucapnya.

Untuk pemasaran bibit pepaya ini dengan sistem kemitraan dan kontan, bergantung pada para pembeli.

“Saya jarang memasarkan bibit ini. Pembeli yang datang ke tempat saya dan rata-rata mengajak bermitra,” kata dia.

Ahmad melanjutkan, rata-rata dalam satu musim per batang pohon pepaya bisa menghasilkan 70-77 buah dengan bobot 1,5 kg. Adapun harga per kilogram Rp13 ribu.

“Kalau kemitraan saling menguntungkan. Dia yang menanam, memanen, lalu menjualnya. Kendala adalah hama dan minat pembeli yang belum tinggi,” ujarnya.(*)

Laporan Adrian Arlambang, Wartawan Jejamo.com

Populer Minggu Ini