Jejamo.com, Tanggamus – Cerita miris seorang perempuan penyandang disabilitas yang tinggal sebatang kara di gubuk milik orang lain membuat prihatin berbagai pihak.
Camat Kotaagung Barat Erlan Saputra sangat prihatin atas kejadian yang dialami warga Pekon Tanjungagung tersebut.
Dia sudah menghubungi Penjabat Kepala Pekon setempat guna mengonfirmasi kebenarannya.
Ia juga mengatakan belum ada laporan dari pihak pekon sebelumnya.
Menurutnya, dia sudah melaporkan ke Pemkab Tanggamus. Mereka akan bersama tim dari kabupaten mengunjungi perempuan difabel itu.
“Saya mohon maaf atas keterlambatan perhatian dari pemerintah. Kami akan mengupayakan agar dia mendapat perhatian sebagai penyandang disabilitas, semoga ini menjadi solusi demi kebaikannya,” kata Camat kepada jejamo.com hari ini.
Terpisah, angota Komisi 1 DPRD Tanggamus, Marini Sari Utami, mengatakan, sebagai wanita ia merasa sedih dan sangat prihatin dengan apa yang dialami perempuan itu.
Ia sedih ada orang yang memanfaatkan kelemahanya sampai dia melahirkan dua orang anak.
Politisi cantik asal Fraksi PKS itu mengatakan, supaya ada titik terang siapa bapak dari kedua anaknya tersebut, ia berharap perempuan tidak lagi tingal sendirian di gubuk tersebut.
“Lebih baik tinggal bersama kakak kandungnya,” ujarnya.
Senada dengan koleganya, Kurnain, Wakil ketua II DPRD Tanggamus, asal Fraksi Partai Nasdem.
Dia berharap, semoga ada titik terang siapa bapak dari kedua anaknya tersebut. Dan ada solusi agar ia mau kembali tinggal bersama kakak kandungnya.
Menurutnya, sudah selayaknya Pemerintah Pekon dan Pemerintah Daerah memperhatikan persoalan ini.
Keluarga seperti ini yang layak mendapatkan bantuan sosial.
“Jangan ada lagi warga yang terkesan terabaikan dan tidak ada lagi kejadian serupa,” katanya. [Zairi]