Jejamo.com, Bandar Lampung – Pengurus Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga DPW PKS Lampung beranjangsana di kediaman wanita Pejuang 45, Cicih Djoewarsih, Sabtu, 12/12/2015. PKS bertujuan menyerap intisari nilai-nilai yang dikerjakan wanita-wanita inspiratif kemudian mengimplementasikan kepada kehidupan sehari-hari.
Demikian disampaikan Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) PKS Lampung, Tri Sakti Wijayana, dalam rilis yang diterima jejamo.com, Sabtu malam.
“Ibu Cicih Djoewarsih banyak berkiprah dalam perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia tahun 1945,” kata Tri Sakti.
Dengan usianya yang kini 86 tahun, Cicih lancar menceritakan kiprah perjuangannya merebut kemerdekaan Indonesia. “Memulai perjuangannya dari usia 14 tahun, Bu Cicih menjadi operator (semacam protokoler) Bung Karno,” lanjut Tri Sakti.
Kepada pengurus PKS Lampung, Cicih menyampaikan pesan-pesan inspiratifnya, meski wanita dapat mengerjakan pekerjaan yang tak bisa dikerjakan oleh laki-laki, atau istri lebih pintar dari suami, lebih mampu dari suami, atau bahkan lebih punya uang dari suami, jangan merasa lebih hebat dari suami. “Suami itu imamnya istri,” kata Cicih.
“Didiklah anak dengan hati-hati dengan memperhatikan budi pekerti,” tutur wanita yang memiliki ikatan kekerabatan dengan Jenderal Ahmad Yani itu.
Ibu sebelas anak ini menyempatkan menyanyikan lagu ciptaan Ismail Marzuki ‘Selendang Sutra”. Lagu ini diciptakan komponis besar Indonesia setahun setelah kemerdekaan dan sarat pesan kepahlawanan.(*)