Jejamo.com, Bandar Lampung – Di tengah terik panas matahari, seorang perempuan memakai topi dengan dibalut rompi petugas sibuk dengan tugasnya mengatur parkiran di Rumah Makan Soto Betawi, Antasari.
Wanita yang lahir pada tahun 1989 itu bernama Anita. Ia merupakan ibuu dari dua orang anak yang berumur 1 tahun dan 2 tahun. Kesibukan Anita semakin bertambah di kala sang suami pada tahun lalu tepatnya bulan Februari harus meninggalkan ia untuk selama-lamanya dikarenakan sakit keras.
Menurutnya, ia baru bertugas sebagai tukang parkir sejak tahun lalu semenjak sepeninggalan suami yang secara tidak langsung menjadi tulang punggung keluarga.
Setiap pagi hingga siang dengan membawa motor milik almarhum suami, a berangkat dari kontrakannya di daerah Pasar Tugu untuk menjadi tukang parkir.
“Untuk mencukupi kebutuhan anak kaya popok bayi, susu kan perlu banget, apalagi saya mengontrak rumah, makanya saya jadi tukang parkir, sebelumnya juga saya tidak bekerja hanya suami yang mencari uang.” ucap Anita kepada jejamo.com Selasa siang ini, 15/1/2019.
Di era sekarang dengan daya persaingan yang tinggi, Anita tidak memiliki pilihan pekerjaan lain. Pendidikan terakhirnya yang tidak sampai tamat sekolah membuat sulit mencari pekerjaan.
Walau dengan hasil yang pas-pasan, ia tetap bertahan dalam pekerjaannya. Tak terbayangkan olehnya jika harus kehilanga pekerjaan yang telah ia geluti.
Dari sinilah, kisah Anita mulai menjadi juru parkir sampai hari ini.
“Yang terpenting giat aja. Juru parkir kan cara halal cari duIT dan rezeki sudah ada yang mengatur. Kita hanya berusaha.” tegasnya. [Aziz Rifaldi]