Jejamo.com, Lampung Tengah– Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Tengah, H. Sarjito melalui Sekretaris Dinas Pendidikan setempat, Helmi mengatakan bahwa saat ini persiapan kegiatan sejuta bendera dalam menyambut HUT RI ke 71 sudah mencapai 100 persen dengan melibatkan unsur Muspida, DPRD, camat, guru, linmas, pelajar, mahasiswa, PNS dan masyarakat umum.
“Tim dari Museum Rekor Indonesia juga sudah menyatakan siap hadir dalam acara ini. Begitu juga parkir, lalu lintas dan keamanan, pihak kepolisian sudah siap Hari ini kami sudah melakukan gladi bersih. Alhamdulillah semua sudah siap ,” ujar Helmi kepada jejamo.com, Senin, 15/8/2016.
Dalam aksi gerakan satu juta bendera, rencananya akan dibuat formasi 71 yang dilingkari oleh bendera sebagai lambang kebersamaan, persatuan dan kesatuan. Untuk menyukseskan acara ini rencananya akan dikerahkan 50 ribu orang yang akan dipusatkan di Lapangan Merdeka, dan 20 ribu orang di masing-masing kecamatan.
Nantinya masing-masing peserta akan mengibarkan bendera secara serentak di seluruh wilayah di Lamteng. Melihat tingginya antusiasme warga mengikuti gerakan ini, ia optimis target memecahkan rekor MURI dapat terwujud.
“Antusiasme warga sangat besar, terutama pelajar-pelajarnya, semua semangat untuk terlibat langsung dalam acara. Kami optimis aksi ini bisa memecahkan rekor MURI. Mudah-mudahan semua berjalan lancar,” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Lamteng Mustafa saat meninjau kesiapan peserta di Lapangan Merdeka mengatakan, persiapan gerakan satu juta bendera dilakukan dengan sangat matang. Untuk itu ia optimis acara ini akan berlangsung sukses.
“Saya ucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah berpartisipasi, begitu juga dengan panitia yang telah bekerja keras menyukseskan acara ini. Mudah-mudahan acara ini mampu menumbuhkan kekompakan, kebersamaan dan semangat cinta tanah air,” jelas Bupati.
Dia menambahkan gerakan sejuta bendera bertujuan untuk menumbuhkan semangat nasionalisme masyarakat. Selain itu juga dimaksudkan untuk merajut persatuan dan kesatuan masyarakat agar tidak mudah dipecah belah oleh pihak-pihak tertentu yang mengancam keutuhan bangsa.
Mustafa menambahkan gerakan sejuta bendera secara tidak langsung mengajak warga untuk merasakan atmosfir semangat kemerdekaan dan rasa cinta tanah air. Mereka secara swadaya dan bergotong royong membuat bendera untuk kemudian bersama-sama dikibarkan dalam gerakan sejuta bendera.
“Dari sini warga terlibat langsung, dengan ini diharapkan akan lahir rasa cinta tanah air, semangat kebersamaan, kekompakan dan rasa kesatuan, sehingga tidak ada lagi konflik atau gesekan-gesekan perpecahan masyarakat,” tandasnya.(*)
Laporan Raeza Handani, Wartawan Jejamo.com