Jejamo.com, Kota Bandung – Pertandingan Gulat PON XIX Jawa Barat, di GOR Saparua, Kota Bandung, Senin 26/9/2016, berlangsung ricuh setelah ratusan suporter dan atlet Kalimantan Timur, merangsek naik gelanggang.
Mereka tidak terima wasit memenangkan Jawa Barat, dalam pertandingan kelas 65 kilogram antara atlet Jawa Barat Bagus Nurul, melawan Ardiansyah asal Kalimantan Timur. Panitia memutuskan untuk menghentikan pertandingan.
Kericuhan berawal saat kru ofisial Kalimantan Timur, yang kesal dengan kemenangan Jawa Barat, naik ke panggung. Tidak puas dengan kekalahan atletnya ia menggebrak meja dewan hakim.
Suporter Jawa Barat yang terprovokasi melempar ofisial Kalimantan Timur itu dari tribun atas. Melihat kontingennya diserang ratusan suporter dan pegulat Kaltim turun mengejar pelempar yang dilindungi petugas keamanan.
Dari keterangan panitia, kericuhan berawal saat dewan hakim tidak menggubris protes ofisial Kaltim karena pegulatnya Ardiansyah tidak memperoleh poin. Dewan hakim justru menegaskan keputusan wasit.
Pantauan jejamo.com, petugas keamanan terlihat tidak berdaya melerai kericuhan. Sejauh ini panitia masih menunda pertandingan, sementara kontingen dan suporter dari Provinsi lain mendendangkan Shalawat Nabi bersama-sama untuk mencairkan suasana.(*)
Laporan Arif Surakhman, Tim Liputan PON Jejamo.com