Jejamo.com, Pekanbaru, Provinsi Riau merupakan salah satu Provinsi yang memiliki keberagaman Agama tinggi di Indonesia. Berbagai Agama seperti Islam, Kristen, Budha, Hindu dan Konghucu ada di Provinsi yang memiliki 12 Kabupaten dan Kota ini. 88,9 persen dari total penduduk riau yang lebih dari 6 juta orang memeluk Agama Islam.
Perbedaan keyakinan selama ini dapat dikelola dan berjalan dengan baik serta tidak menjadikan perselisihan antar agama yang ada. “Belum pernah satupun konflik terkait agama terjadi di Riau,” Demikian ditegaskan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau H. Ahmad Supardi saat membuka Acara Workshop Peningkatan Peran Jurnalis Dalam Penanganan Isu Kerukunan Umat Beragama Tingkat Nasional di Di Hotel Pangeran Pekan Baru Riau, Senin (11/9/17).
Menurutnya kerukunan ummat beragama di Riau sudah diwariskan sejak zaman dahulu oleh Kerajaan Islam Siak sebagai Kerajaan tertua di Riau. “Malah kerajaan Siak membangun Gereja dan Rumah Ibadah bagi ummat agama lain untuk beribadah,” jelasnya.
Sikap ini menurutnya merupakan contoh bagaimana kerukunan sudah diajarkan oleh para pendahulu dan patut untuk dicontoh dan dipertahankan oleh para generasi saat ini.
Dalam kesempatan tersebut Supardi berharap kepada para Jurnalis yang hadir pada Workshop yang digelar 3 hari dari 11 sampai dengan 13 September 2017 tersebut untuk menjadi agen pemberitaan kerukunan umat beragama dengan memberitakan kerukunan Agama yang sudah dicontohkan para pendahulu seperti yang ada di Riau tersebut.
Sementara itu salah satu peserta dari Provinsi Lampung Wasril Purnawan menilai kegiatan workshop bagi para jurnalis tersebut sangat strategis dalam upaya menggandeng mereka agar dapat menyumbangkan informasi-informasi terutama terkait kehidupan di masyarakat yang mencerminkan budaya damai yang sudah ada di tengah-tengah masyarakat.
Kasubag Hukum dan Kerukunan Umat Beragama (KUB) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung ini mengatakan bahwa media dan jurnalis memiliki peran strategis dalam menjaga kerukunan umat beragama.
Lebih lanjur Wasril mengatakan bahwa pihaknya mengutus beberapa Jurnalis dari Lampung untuk mengikuti kegiatan tersebut dalam upaya meningkatkan peran mereka dalam menyumbangkan konten menyejukkan agar tercipta kedamaian dan kerukunan ummat beragama di Lampung.
Jurnalis yang mengikuti kegiatan tersebut berasal dari beberapa organisasi seperti Kontributor Berita Website Kanwil Lampung, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandar Lampung, PWI Lampung, MUI Lampung Online dan PRSSNI Lampung.(Rilis)