Jejamo.com, Bandar Lampung – Cuaca sore itu mendung. Semilir angin yang berhembus seolah mengabarkan hujan lebat segera turun. Tapi semua itu tak mematahkan semangat Siti, pemilik warteg di belakang kampus IAIN Raden Intan Lampung, untuk menunggu pelanggan setianya.
Pelanggan setianya adalah mahasiswa dan mahasiswi. Ibu kelahiran Brebes 43 tahun silam itu sudah lebih dari 10 tahun berjualan di sana. Bahkan, dari hasil membuka usaha warteg itu ia mampu menyekolahkan anak-anaknya ke jenjang perguruan tinggi.
Salah satunya Bitoh Purnomo, anak kedua dari 6 bersaudara ini alumnus Universitas Al Azhar, Mesir. Walaupun hanya usaha warteg, Siti tak ragu menyekolahkan anak-anaknya setinggi mungkin. ’”Setiap ada kemauan pasti ada jalan,” kata dia kepada jejamo.com, Sabtu, 5/12/2015.
Untunglah sang anak mendapat beasiswa sehingga bisa sedikit meringankan bebannya. “Paling ibu cuma ngirim buat keperluan pribadinya,” kata dia.
Bitoh beberapa kali mengisi acara di Indonesia. Tahun 2013 lalu, Bitoh sudah menyandang gelar sarjana dari Al Azhar.
“Alhamdulillah ia kini sedang melanjutkan magister di Sudan,” kata Siti.
Dengan mata berkaca-kaca, Siti mengatakan, ia sebetulnya kangen dengan anak-anaknya. Tak jarang jika merasa kesepian, ia menangis.
Satu pesan Siti kepada anak-anaknya, “Di mana pun kamu berada, jadi lah dirimu sendiri, hormati orang yang lebih tua darimu, sekalipun ia tak ada apa-apanya bagimu.”(*)
Laporan Abdul Rozak, Kontributor Jejamo.com